Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebelum melahirkan karya terbaru, RAN terakhir kembali merilis album self titled pada 2016.
"Delapan tahun, menurut kita, kelamaan untuk sebuah grup enggak ngerilis album," kata Nino dalam keterangan tertulis, Selasa (22/10).
Oleh karena itu, para personel RAN mengalokasikan waktu khusus untuk menulis materi yang akhirnya dimasukkan ke album Teater Nestapa.
RAN Lakukan Pendekatan Berbeda di Album Teater Nestapa
RAN melakukan pendekatan berbeda di album Teater Nestapa, yakni tidak menghadirkan lagu bernuansa cinta yang berbunga-bunga seperti sebelumnya.
Para personel RAN meyakini banyak orang yang menyadari bahwa nestapa merupakan bagian dari hidup.
Alasan RAN mengangkat mengenai nestapa dalam album terbaru karena mereka ingin orang-orang bisa menerima kenyataan tersebut.
"Nestapa itu hadir agar manusia dapat lebih menghargai kebahagiaan," tutur Asta.
Paket Lengkap
Nino mengatakan, orang-orang yang mendengarkan lagu-lagu di album Teater Nestapa akan merasakan sisi hidup yang penuh dengan pertanyaan dan struggle yang dihadapi manusia saat berurusan dengan persoalan asmara.
ADVERTISEMENT
"Yang ingin kita angkat adalah sisi humanisnya. Jadi cinta bukan sekadar 1+1 = 2. Nestapa ada buat mengajarkan manusia untuk belajar merasakan bahagia itu seperti apa," ucap Nino.
"Di sini mungkin lebih kayak apa yang harus kita lakukan, putuskan atau perbuat setelah nestapa itu datang,” lanjutnya.
Pendekatan Baru
RAN juga melakukan pendekatan baru dari segi kreatif dalam album Teater Nestapa dengan mengajak sejumlah orang sebagai produser musik.
Keputusan itu diambil karena RAN ingin menghadirkan hal berbeda dari sisi aransemen dan eksplorasi sound.
"Memilih beberapa produser adalah keputusan yang diambil untuk menghadirkan beragam tipe eksplorasinya. Walau di beberapa lagu, kami tetap juga menjadi produser musik,” kata Asta.
Rayi menambahkan, ada beberapa lagu yang menurut mereka hasilnya kurang maksimal apabila RAN kerjakan sendiri.
ADVERTISEMENT
"Ujungnya bakal jadi kayak RAN yang dulu. Jadi, kami merasa perlu dibantu co-producing untuk bisa terdengar lebih fresh dan relevan,” ungkapnya.
Proses Workshop
Saat membuat materi-materi di album Teater Nestapa, para personel RAN melakukan sesi workshop di luar Jakarta, tepatnya di vila di Bogor dan Bali.
"Waktunya terbatas, karena selalu bentrok sama manggung dan kesibukan pribadi lainnya, tapi berhasil intens workshop sekitar 2-3 hari di masing-masing kota,” kata Rayi.
RAN juga berkolaborasi dengan Salma Salsabil dalam lagu Hey! Tunggu Dulu yang ada di album Teater Nestapa.
"Suara dia bikin lagunya jadi komplet dan lebih berwarna. Bisa aja dibawain bertiga, tapi dia missing puzzle yang bikin lagu ini jadi oke,” ucap Rayi.
ADVERTISEMENT