Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
PerbesarADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nama Randy memang belum sedemikian populer di kancah perfilman. Ya, lelaki berusia 34 tahun itu sebelumnya lebih dikenal sebagai personel grup musik Nidji.
Mengilas balik, perjalanan karier Randy di dunia hiburan berawal ketika ia bergabung dengan Nidji pada 2005. Kehadirannya sebagai keyboardist menggenapkan personel Nidji yang tadinya berjumlah lima orang.
Sejak setahun setelah Randy bergabung, Nidji telah merilis sejumlah album dengan lagu-lagu hit. Beberapa lagu mereka yang laris manis di pasaran, yakni ‘Biarlah’, Hapus Aku’, ‘Disco Lazy Time’, ‘Sudah’, dan ‘Laskar Pelangi’.
Selain berkarier bersama Nidji, Randy juga menjadi salah seorang music producer sekaligus co-founder STEVESMITH Music Production sejak 2011.
Beberapa scoring film layar lebar Tanah Air ditangani oleh perusahaan tersebut, antara lain ‘5 cm’, ‘Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck’, dan ‘Supernova’.
ADVERTISEMENT
Lantaran kerap membawakan soundtrack bersama Nidji dan menggarap scoring sejumlah film, kesempatan untuk menjajal peruntungan sebagai pelaku akting datang kepada Randy.
Ia kemudian menerima tawaran untuk turut berperan dalam ‘Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck’.
Di film garapan sutradara Sunil Soraya yang tayang pada 2013 itu, Randy memerankan tokoh bernama Muluk dan bersanding dengan sejumlah aktor ternama, seperti Pevita Pearce, Reza Rahadian, Herjunot Ali, dan Jajang C. Noer.
Setelah membintangi ‘Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck’, Randy tak lantas banting setir ke dunia akting. Ia tetap setia dengan kariernya di kancah musik.
Lantaran memiliki ketertarikan lebih terhadap musik elektronik, Randy berupaya menghadirkannya melalui Nidji. Grup musik tersebut pun menyambut baik dan sepakat membentuk konsep lain dari mereka, yakni Nidji Electronic Version atau NEV, pada 2014.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Randy juga menjajal peruntungan dengan menjadi diskjoki. Dalam penampilannya, ia mengenakan topeng dan menamakan diri DJ Kronutz dengan harapan orang-orang akan menyukainya berkat karya, bukan lantaran ia adalah personel Nidji.
Randy, sebagai DJ Kronutz, merilis single berjudul ‘I Need More Love’ pada April 2015. Ia juga berkesempatan tampil di gelaran musik elektronik bergengsi Djakarta Warehouse Project (DWP) 2015.
Seolah tak puas melakukan inovasi dalam kariernya di dunia musik, Randy membentuk duo musik bersama adiknya, Nara Anindyaguna.
Mereka menggunakan nama panggung Random Brothers by Blood yang kemudian lebih kerap disebut Random Brothers saja.
Bersama Random Brothers, Randy merilis dua single pada Januari 2018, yakni ‘Do Not Stalk’ dan ‘Let's Talk About Us’. Seperti NEV, mereka mengusung electronic dance music alias EDM.
ADVERTISEMENT
Sekitar enam tahun setelah membintangi film perdananya, Randy kembali berkesempatan unjuk kemampuan akting melalui ‘Warkop DKI Reborn’. Ia dipercaya untuk memerankan Indro setelah mengikuti casting.
Kini, Indro seolah menjadi identitas keduanya. Sebab, berdasarkan pengakuan Randy dalam sesi wawancara di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, belum lama ini, tak sedikit orang yang memanggilnya dengan nama tokoh yang ia perankan tersebut.
Sementara itu, Nidji tetap aktif di kancah musik dengan menggandeng seorang lelaki bernama Dimas sebagai pengganti Randy selama ia disibukkan dengan rangkaian penggarapan dan promosi film ‘Warkop DKI Reborn’.
Lantas, setelah namanya kian dikenal luas berkat ‘Warkop DKI Reborn’ , apakah Randy berencana untuk kembali, atau bahkan lebih banyak, tampil di film layar lebar?
ADVERTISEMENT
“Belum, sih. Gue enggak muluk-muluk, enggak yang habis ini harus banyak (main film) lagi. Santai saja, sih. Peran itu kan jodoh-jodohan juga. Gue bukan tipe yang habis main ini, harus main ini, ini, dan ini. Kalau memang ada peran yang cocok dan waktunya juga pas, kenapa enggak?” ujar Randy Danistha.