Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Video deleted scene yang memperlihatkan aktor Ray Sahetapy terlibat dalam film Captain America: Civil War diunggah diunggah oleh akun Marvel Indo di YouTube pada Selasa (4/2). Hal itu cukup membuat penasaran publik terkait keikutsertaan Ray dalam film garapan Marvel tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski pada akhirnya sosok Ray Sahetapy tidak ditampilkan di film yang telah tayang pada 2016 lalu, ia tetap merasa bangga.
"Aku senang, juga membuktikan bahwa itu hasil kerja di sana, supaya aktor Indonesia enggak ngibul gitu loh, bahwa benar-benar syuting di sana," kata Ray Sahetapy saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (7/2).
Sebab, semua kewenangan layak tidaknya suatu scene ditampilkan dalam film tergantung dari sutradara dan premis yang ingin disampaikan ke pada publik.
ADVERTISEMENT
"Karena ada rahasia di situ, kenapa tidak sih tidak diputar, kenapa sih aktor ini yang digunakan? Karena aku jauh dari sini dibawa ke sana, kan. Ada apa sih? Pantas enggak? Nah itu paling tidak publik jadi memahami lebih cerdas lagi tentang film itu," tutur Ray.
Ray mengungkapkan awal mulanya dapat ikut terlibat dalam film Captain America. Hal itu berawal dari aktingnya saat membintangi film The Raid. Karena aktingnya dianggap maksimal, maka sutradara film tersebut, Gareth Evans, merekomendasikan agar Ray diajak bermain ke film Captain America.
"Saya dulu pernah main The Raid, sutradaranya sama istrinya itu pokoknya gaul, terus katanya saya main bagus banget, katanya mereka. Sehingga aku diundang main. Saya juga dengar bahwa pemain Marvel minta saya main, tapi itu udahlah antara mereka," ucap Ray.
Padahal waktu itu, Ray sedang mempunyai proyek di dalam negeri. Bahkan, Ray sempat menolak saat diajak untuk bermain film bersama Robert Downey Jr dan kawan-kawan.
ADVERTISEMENT
"Tentu saya waktu mereka panggil, saya waktu itu lagi sibuk, enggak bisa, karena saya lagi mengerjakan pekerjaan saya di sini. Orang orang pada tanya, 'Pekerjaan apa?' Terus teman-teman di Amerika, 'Kenapa kamu tolak?' Loh saya kerja kan di sini. pekerjaan saya di Indonesia kan penting. Dia enggak mau disamakan bahwa lebih besar. Buat saya, pertama buat saya negeri saya dulu," tuturnya.
"Tapi karena mereka desak, saya minta sama stasiun sini, 'Boleh enggak saya dikasih waktu 10 hari buat main di Marvel?', 'Oh boleh-boleh. 'Senang sayalah, berangkat, terus saya pulang meskipun dia minta tiga bulan," kata Ray Sahetapy .