Rayen Pono Tertipu Orderan Job Fiktif, Alami Kerugian Hampir Rp 20 Juta

29 Desember 2023 14:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Musisi Rayen Pono Lapor ke Polda Metro Jaya usai Jadi Korban Penipuan, Jumat (29/12). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Musisi Rayen Pono Lapor ke Polda Metro Jaya usai Jadi Korban Penipuan, Jumat (29/12). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Musisi Rayen Pono menjadi korban penipuan terkait pekerjaan atau job fiktif di Kementerian PUPR. Tak terima, ia akhirnya melaporkan insiden ini ke Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
Rayen Pono menjelaskan bahwa sang penipu mengaku sebagai perwakilan dari Kementerian PUPR. Ia menawarkan pekerjaan untuk mengisi acara--yang belakangan diketahui acara tersebut fiktif.
"Awalnya ini sebenarnya penawaran job, untuk saya manggung 27 Desember di Kementerian PUPR, event pisah sambut kalo gak salah, ada salah satu deputi. Nah, ini si penipu ini mengaku dari in house kementerian PUPR, nawarin job," ujar Rayen Pono kepada wartawan di Kantor Polda Metro Jaya, Jumat (29/12).
Musisi Rayen Pono Lapor ke Polda Metro Jaya usai Jadi Korban Penipuan, Jumat (29/12). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Saat itu, manajer Rayen, langsung memproses tawaran pekerjaan tersebut. Ia belum menyadari bahwa hal tersebut merupakan penipuan.
"Akhirnya hubungi manajer saya, sudah diproses dan lain-lain. Akhirnya terjadilah proses transfer mentransfer. Si penipu ini juga minta tolong, di-include-kan catering dan MC, supaya satu pintu, satu rekening transferannya. Minta tolong ke manajer saya," ucap Rayen.
ADVERTISEMENT
Tak lama kemudian, pihak penipu mengeklaim telah mengirimkan sejumlah uang ke rekening manajemen Rayen. Penipu itu mengaku ada kelebihan uang yang dikirimkan.
“Jadi nominalnya dia bilang kelebihan berapa juta, dia minta transfer balik lebihnya Rp19,7 juta,” ucap Rayen.
Musisi Rayen Pono Lapor ke Polda Metro Jaya usai Jadi Korban Penipuan, Jumat (29/12). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Mantan personel Pasto itu mengakui bahwa kejadian ini merupakan kelalaian dari sang manajer. Sebab, manajernya tak melakukan pengecekan ulang apakah dana yang dikirim sudah diterima atau belum.
"(Dikirim ke) rekening kantor waktu itu, manajer saya lagi di luar kantor. Kebetulan orang finance kantor kita lagi luar negeri lagi cuti. Jadi begitu dikirim bukti transfer palsu itu, manajer saya belum sempat untuk kroscek," ungkap Rayen.
"Justru merasa janggal setelah mentransfer, itu seperti baru sadar, 'kayaknya ketipu nih', gitu. Tanpa ngecek mutasi rekening. Dan setelah ngerasa janggal baru hubungi orang finance untuk ngecek," lanjut dia.
ADVERTISEMENT