Reaksi Andibachtiar Yusuf saat Tahu Paragon Pictures Putuskan Hubungan Kerja

Sutradara Andibachtiar Yusuf. Foto: Instagram/@andibachtiar

Sutradara Andibachtiar Yusuf telah menanggapi tudingan bahwa dirinya melakukan kekerasan—yakni menampar, mendorong, dan melontarkan kata-kata kasar—terhadap seorang kru perempuan saat syuting serial Catatan Akhir Sekolah. Ia mengaku mendorong kru tersebut, namun tidak menamparnya.

Sebelumnya, setelah Andibachtiar Yusuf dikabarkan melakukan kekerasan terhadap kru perempuan, Paragon Pictures dan Ideasource Entertainment selaku rumah produksi serial Catatan Akhir Sekolah menyatakan sikap. Berpihak kepada korban, keduanya memutuskan hubungan kerja dengan pria yang menyebut dirinya Sutradara Terganteng di NKRI tersebut.

Pemain film Baby Blues, Andibachtiar Yusuf, saat Press Screening dan Press Conference di XXI Epicentrum, Jumat (18/3). Foto: Agus Apriyanto

Andibachtiar Yusuf, lewat unggahan Instagram, mengungkap reaksinya kala mengetahui pernyataan Paragon Pictures dan Ideasource Entertainment itu. Ia terperangah, terlebih lantaran dirinya baru diberi tahu secara resmi setelah pihak rumah produksi merilis pernyataan untuk publik.

"Saya membaca pernyataan Paragon tentang pemecatan dengan rasa tak percaya, apalagi pemberitahuan resmi baru mereka lakukan beberapa jam setelah mereka merilis pernyataan di media sosial—tentu tanpa menyediakan wacana mediasi dengan 'kru' ybs—bukan sebelumnya," tulis Andibachtiar Yusuf.

Ya, Andibachtiar Yusuf mengaku tak dimediasi dengan kru tersebut sebelum dirinya dipecat. Ia juga mengatakan tak diminta memberi klarifikasi terlebih dahulu.

"Keputusan yang hanya berjarak tak sampai 10 jam dari postingan yang lalu menjelma menjadi viral. Lagi-lagi dilakukan tanpa meminta saya mengklarifikasi suasana," tulisnya.

Selain Paragon Pictures dan Ideasource Entertainment memutus hubungan kerja, asosiasi Indonesian Film Directors Club (IFDC) pun mendepaknya. Mengenai itu, Andibachtiar Yusuf juga memberikan respons. Ia mengaku tak digubris kala meminta mediasi dengan kru perempuan itu.

"Permintaan saya pada asosiasi (IFDC) untuk melakukan mediasi dengan 'kru' yang bersangkutan sama sekali tidak digubris," pungkas Andibachtiar Yusuf.