Reisa Broto Asmoro, Dokter Muda yang Kini Beralih ke Dunia Akting

Reisa Brotoasmoro. (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)

Selama ini, Reisa Broto Asmoro dikenal sebagai seorang dokter muda sekaligus Puteri Indonesia Lingkungan dan Puteri Indonesia 2010. Di akhir tahun ini, Reisa melebarkan sayapnya dengan terjun ke dunia akting, yakni dengan membintangi serial 'Glow' yang tayang di layanan Viu.

Reisa menuturkan, bermain dalam serial 'Glow' adalah pengalaman pertamanya dalam berakting. Beradu akting dengan mereka yang sudah lebih dulu terjun ke dunia hiburan seperti Agatha Suci, Nirina Zubir, Tetty Liz, dan Chacha Marisa, Reisa merasa terbantu.

"Mereka sangat baik, sangat ramah. Jadi, walaupun masih baru, saya enggak merasa canggung, takut. Malah, merasa sangat welcome," ucapnya saat ditemui kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (20/12).

dr. Reisa Broto Asmoro (Foto: Munady Widjaja)

Reisa Broto Asmoro punya alasan kenapa dia ingin terjun ke dunia akting dan memilih 'Glow' sebagai serial pertamanya. Yaitu karena visi serial tersebut dirasa memiliki pesan positif baginya.

"Bisa share soal ibu-ibu di luar sana, apalagi ini ceritanya masa kini yang mana banyak perempuan yang tetap aktif bekerja, tapi menguus keluarga juga. Intinya, series ini tentang parenting di masa kini," kata Reisa.

Reisa bersungguh-sungguh dengan omongannya itu. Sebelumnya, perempuan berumur 32 tahun itu sempat menolak sebuah tawaran film karena visi filmnya tidak sejalan dengan dirinya.

Meski terkesan pilih-pilih proyek, Reisa punya alasan lain kenapa dia menolak beberapa film yang ditawarkan padanya. Reisa ingin meningkatkan kemampuannya berakting agar hasilnya maksimal.

"Iya, nanti kita lihat ya, gimana. Karena ini kan baru belajar akting juga ya, jadi belum cukup pede. Tapi, enggak menutup kemungkinan juga karena memang selama saya menyebarkan yang positif, kenapa enggak gitu," ujarnya.

Baru pertama kali berakting, Reisa tentu mengalami beberapa hal yang tidak sesuai dengan keinginan sutradara. Ia juga mengatakan ada satu kebiasaannya yang sulit dia hilangkan.

"Begitu ada kamera aku, pasti ngomong, ‘Hai, apa kabar?’, nadanya naik-naik karena kebiasaan hosting. Sedangkan ini kan, conversation-nya harus biasa saja kayak sehari-hari. Ya, sudah, akhirnya diingetinnya intonasi lagi, intonasi lagi. Sulitnya di situ krena sudah ter-brainwash jadi host," tutup Reisa Broto Asmoro.