Rekaman Adegan Panas Sulli Viral, Pihak Film 'Real' Pilih Jalur Hukum

Sulli, mantan anggota f(x) (Foto: Instagram @jelly_jilli)

Film terbaru yang dimainkan oleh Kim Soo Hyun, 'Real', beberapa waktu lalu sempat menghebohkan publik karena memperlihatkan adegan panas salah satu aktris cantik nan terkenal, Choi Jin Ri alias Sulli, mantan anggota girlgroup f(x).

Tak butuh waktu lama, adegan intim Sulli dan Kim Soo Hyun tersebar dengan cepat di dunia maya. Hal ini bermula saat penonton yang menyaksikan film itu merekam dan kemudian menyebarkannya di media sosial.

Sebagian fans terlihat marah akan penampilan Kim Soo Hyun dan Sulli yang berani mengambil risiko dengan beradegan panas. Namun, fans lain juga mengklaim bahwa aktris yang melakukan adegan tersebut bukanlah Sulli, melainkan Han Ji Eun, pemeran pembantu. Sulli sendiri memang dikabarkan melakukan adegan intim, hanya saja bukan adegan ranjang.

Aktor Korea Selatan, Kim Soo Hyun. (Foto: Keyeast Entertainment)

Bukan hanya fans saja yang naik darah akan adegan intim Sulli, namun pihak film 'Real' ternyata juga kebakaran jenggot, karena banyak cuplikan film yang tersebar dengan cepatnya di media sosial. Tentunya, dengan cara yang ilegal.

Cove Pictures sebagai pihak yang memproduksi film tersebut mengambil langkah serius karena cuplikan film itu tak hanya tersebar di Korea saja, melainkan sudah ke tahap internasional. Mereka pun mengambil langkah hukum untuk menyelesaikan permasalahan ini.

"Hal ini sangat dilarang, untuk mereproduksi ataupun mendistribusikan film dalam format apapun, baik itu melalui foto maupun video, tanpa adanya hak izin dari pemilik hak cipta, baik secara online maupun offline. Ini melanggar Undang-Undang Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Perlindungan Informasi. Penyebaran video secara ilegal ini juga melanggar hak potret aktor dalam sebuah adegan," ungkap salah satu perwakilan dari Cove Pictures seperti dilansir Allkpop.

Pihak produksi film juga mengatakan bahwa mereka sudah berusaha untuk menghapus konten yang tersebar tersebut. Namun sayangnya, konten itu sudah tersebar secara internasional dengan kecepatan yang sangat tinggi. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa mereka mengambil tindakan hukum.

"Kami juga telah memutuskan untuk melakukan tindakan hukum dengan bantuan dari penyelidik kejahatan cyber, untuk dapat menghindari situasi semacam ini muncul kembali," tandasnya.