Respons Pihak PH Usai Asma Nadia Persoalkan Judul Film Air Mata di Ujung Sajadah

18 Oktober 2023 10:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nafa Urbach dan Ronny Irawan di screening film Air Mata di Ujung Sajadah, XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2023).
 Foto: Giovanni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nafa Urbach dan Ronny Irawan di screening film Air Mata di Ujung Sajadah, XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2023). Foto: Giovanni/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Film Air Mata Di Ujung Sajadah yang diproduseri oleh Nafa Urbach dan Ronny Irawan belakangan ini menjadi sorotan. Bukan soal pencapaian jumlah penonton, melainkan karena penulis Asma Nadia yang mempertanyakan pemilihan judul film yang serupa dengan novelnya yang berjudul Cinta di Ujung Sajadah.
ADVERTISEMENT
Pihak Ronny Irawan melalui kuasa hukum, Tegar Putuhena, memberikan klarifikasi atas pernyataan terbuka yang disampaikan pihak Asma. Dalam klarifikasi yang diunggah di akun Instagram Nafa Urbach, tertulis bahwa pihaknya menghormati dan mengapresiasi hak penulis di Tanah Air.
Film Air Mata di Ujung Sajadah. Foto: Instagram/beehaveentertainment
Pihak Ronny pun menekankan bahwa film Air Mata di Ujung Sajadah, merupakan karya orisinil dari rumah produksi Beehave Pictures dan MBK Productions.
"Ide cerita film tersebut adalah karya orisinal dan bukan merupakan karya adopsi dan/atau adaptasi dari novel atau karya tulis tertentu termasuk dalam hal ini karya novel berjudul Cinta Di Ujung Sajadah," ungkap Tegar dalam surat itu.
Kemudian, pihak Ronny juga menekankan bahwa judul film dan novel tersebut sangat berbeda. Hanya saja ada frasa umum yang serupa digunakan.
ADVERTISEMENT
"Hanya pada frasa "di ujung sajadah" hal mana frasa tersebut merupakan frasa umum yang juga telah sering digunakan oleh pihak lain dalam karya-karyanya," ujarnya.
Kata Tegar, tak ada kesamaan baik dari segi alur cerita, konflik, hingga karakter. Sehingga pihak PH membantah dugaan pelanggaran hak cipta dalam karya tersebut.
"Adapun alur cerita, karakter, konflik dan keseluruhan substansi di dalam karya film klien kami sangat jauh berbeda dengan substansi novel karya klien rekan," tutur Tegar.
Asma Nadia dan kuasa hukumnya persoalkan judul film Air Mata di Ujung Sajadah yang mirip dengan novelnya, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (16/10/2023). Foto: Giovanni/kumparan
"Dengan demikian, atas dugaan pelanggaran hak cipta terhadap karya klien rekan dengan ini klien kami menyampaikan bantahannya bahwa hal itu tidaklah benar," tambahnya.
Lebih lanjut, Tegar juga menekankan bahwa pihak PH tak pernah menyebutkan atau mengeluarkan pernyataan terkait bahwa film itu merupakan adaptasi dari novel karya Asma Nadia.
ADVERTISEMENT
"Mengenai pemberitaan sebagian media yang menyebut bahwa karya film klien kami merupakan adaptasi dari novel karya klien rekan adalah di luar tanggung jawab klien kami," tandasnya.