Review Avatar: The Way of Water, Film yang Memukau dengan Visual Fantastis

14 Desember 2022 11:30 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poster Film AVATAR. Foto: Disney
zoom-in-whitePerbesar
Poster Film AVATAR. Foto: Disney
ADVERTISEMENT
Film Avatar: The Way of Water yang merupakan sekuel dari Avatar (2009) dirilis mulai hari ini, Rabu (14/12) di bioskop-bioskop Indonesia. Film ini disutradarai oleh James Cameron dan didistribusikan oleh 20th Century Studios.
ADVERTISEMENT
Dalam penggarapannya, James Cameron turut menjadi produser bersama Jon Landau. Naskahnya Cameron garap bersama Rick Jaffa dan Amanda Silver.
Avatar: The Way of Water memecahkan rekor sebagai film sekuel dengan rentang waktu terlama yang dirilis setelah film pertamanya, yakni 13 tahun. James Cameron memang sangat serius dalam menggarap film tersebut dengan berbagai efek visual yang mutakhir dan indah.
Adegan dalam film Avatar: The Way of Water. Foto: Youtube/Avatar

Kisah di Film Avatar: The Way of Water

Kisah dalam film Avatar: The Way of Water masih melanjutkan kisah Jake Sully (Sam Worthington) dari Avatar (2009). Di film ini, ia dikisahkan sudah menikah dengan Neytiri (Zoe Zaldana) dan memiliki empat anak.
Masalah muncul saat tiba-tiba manusia kembali ke Pandora dan mengancam keluarga Jake Sully. Ia pun memutuskan untuk bertemu dengan Tonowari (Cliff Curtis) dan Ronal (Kate Winslet), pimpinan dari suku di Pandora yang tinggal di area perairan.
ADVERTISEMENT
Jake dan keluarga terpaksa untuk hidup dalam pelarian sambil terus mempelajari cara bertahan hidup di perairan. Mungkinkah mereka berhasil melalui hari-hari yang kian berat dan sulit?
Untuk mengetahui selebihnya, silakan tonton Avatar: The Way of Water di bioskop. Pastinya, film ini sangat memukau dengan visual yang fantastis.
Adegan dalam film Avatar: The Way of Water. Foto: Youtube/Avatar
Melalui Avatar: The Way of Water, James Cameron seolah ingin menunjukkan pada dunia bahwa ia bisa membuat film dengan visual yang jauh lebih menakjubkan dari Avatar (2009). Karena, Avatar: The Way of Water benar-benar menyajikan visual yang sangat memanjakan mata dan detail.
Cameron seolah telah memikirkan secara matang bagaimana cara membuat film sekuel yang lebih memukau dari film pertama. Caranya dalam memperlihatkan berbagai sisi dari Pandora patut diacungi jempol.
ADVERTISEMENT
Secara cerita, film ini memang lebih dekat dengan tema keluarga. Meski banyak adegan laga, emosi terbesar justru datang dari Jake, Neytiri, dan empat anaknya.
Sangat menarik untuk mengikuti kisah perjuangan keluarga Jake Sully di Avatar: The Way of Water. Semua penokohannya dibuat dengan sangat detail.
Adegan dalam film Avatar: The Way of Water. Foto: Youtube/Avatar
Di sisi lain, keluarga Tonowari dan Ronal serta suku perairan Pandora juga memberi warna tersendiri. Sebab, mereka juga punya cerita tersendiri yang tidak pernah dimunculkan di film pertama.
Mereka juga memiliki bentuk tubuh yang berbeda dari Jake Sully dan keluarganya yang tinggal di hutan. Hal itu semakin membuktikan bahwa James Cameron sangat memikirkan dengan matang segala bentuk konsep dari film.
Avatar: The Way of Water wajib untuk disaksikan di layar lebar, kalau bisa tonton di studio dengan teknologi 3D. Karena, sensasi terbaik dalam menonton film ini memang di layar lebar, bukan di televisi atau ponsel.
ADVERTISEMENT
Sebab, film ini memang menyajikan visual yang luar biasa indah. Hal itu membuat penonton enggan keluar dari studio bioskop, biarpun durasinya sangat panjang, kurang lebih tiga jam.