Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Review Black Adam: Sajian Film Superhero Fantastis namun Tanpa Premis yang Mewah
20 Oktober 2022 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Film ini juga menjadi spin-off dari Shazam! (2019). Ya, di komik, Black Adam memang menjadi musuh bebuyutan dari Shazam.
Black Adam disutradarai oleh Jaume Collet-Serra dengan naskah yang ditulis oleh Adam Sztykiel, Rory Haines, dan Sohrab Noshirvani. Bintang utama yang menjadi Black Adam adalah si mantan pegulat WWE, Dwayne "The Rock" Johnson.
Film ini mengambil latar kota fiksi Kahndaq, tempat lahirnya Teth Adam, ribuan tahun yang lalu. Di era modern, Kahndaq dikisahkan masih terus dijajah oleh orang-orang asing yang gemar mengeruk kekayaan.
Profesor bernama Adrianna Tomaz (Sarah Shahi) berupaya untuk melawan para penjajah. Ia ditemani oleh rekan-rekannya, Ishmael (Marwan Kenzari) dan Karim (Mohammed Amer ), serta sang anak, Amon (Bodhi Sabongui).
ADVERTISEMENT
Namun, dalam perjalanan misinya, Teth Adam justru muncul dengan kekuatan supernya yang dahsyat. Kehadiran Teth Adam menyita perhatian kelompok superhero Justice Society, Hawkman (Aldis Hodge), Doctor Fate (Pierce Brosnan), Atom Smasher (Noah Centineo), dan Cyclone (Quintessa Swindell).
Mereka pergi ke Kahndaq untuk meredam Teth Adam yang dianggap berbahaya bagi tatanan dunia. Namun, di sisi lain, ada bahaya yang dari satu sosok penjahat yang sangat mengancam dunia.
Secara garis besar, film ini sangat rinci menjelaskan tentang latar belakang Black Adam. Diperlihatkan pula seperti apa kekuatan Black Adam serta pola pikirnya yang berbeda dari superhero kebanyakan.
Film ini juga menyajikan adegan aksi yang sangat menakjubkan dengan CGI mumpuni dan mutakhir. Ada berbagai adegan laga yang keren dan seru untuk ditonton pecinta film superhero.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, ada unsur komedi yang juga disisipkan si film ini. Komedinya masih terasa relevan, tidak berlebihan, dan lucu.
Akting dari The Rock sebagai Black Adam juga patut diacungi jempol. Sosoknya yang tinggi besar memang sangat pas untuk peran ini.
Kehadiran Justice Society, khususnya Doctor Fate, juga mampu membius para pecinta film adaptasi DC Comics. Sebab, Doctor Fate adalah salah satu tokoh DC Comics yang paling banyak digemari karena sifatnya yang kompleks, unik, dan berwibawa.
Kekurangan dari film ini mungkin terletak di premisnya yang tidak terasa mewah. Dengan adegan laga semewah itu, seharusnya cerita yang disampaikan bisa digarap dengan lebih dalam.
Sebab, plot di film ini dibentuk dengan sebuah peristiwa yang terasa kurang perlu untuk terjadi. Seandainya penggodokan ceritanya lebih matang, film Black Adam pasti akan terasa lebih epik.
ADVERTISEMENT
Banyak pula adegan yang terasa bertele-tele dan membuat film jadi terasa membosankan. Namun, hal itu bisa dimaklumi karena ini adalah film pertama Black Adam dan ada banyak hal yang harus dijelaskan dan diceritakan.
Secara garis besar, Black Adam masih menjadi sajian yang sangat layak untuk ditonton, khususnya jika kamu suka film superhero. Kekurangan film ini bisa tertutupi dengan akting dan adegan laga yang bagus.