Review Film Mission: Impossible 7, Laga Ekstrem dengan Kisah yang Relevan

Poster film Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One. Foto: Paramount Pictures

Mission: Impossible 7 atau Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One adalah film Hollywood terbaru yang kini tayang di bioskop. Ini merupakan film terbaru dari waralaba Mission: Impossible, yang dibintangi oleh Tom Cruise.

Film ini disutradarai oleh Christopher McQuarrie dengan naskah yang ditulis oleh Erik Jendresen. Film ini terbagi menjadi dua dan film Mission: Impossible - Dead Reckoning Part Two akan rilis pada 28 Juni 2024.

Tom Cruise masih memerankan tokoh Ethan Hunt. Ia dibantu oleh teman-teman setianya, Luther (Ving Rhames), Benji (Simon Pegg), dan Ilsa (Rebecca Ferguson). Ada pula artis-artis baru yang bermain di film ini, seperti Hayley Atwell sebagai Grace, Esai Morales sebagai Gabriel, dan Pom Klementieff sebagai Paris.

Trailer film Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One. Foto: YouTube/Paramount Pictures

Di film kali ini, Ethan Hunt dan kawan-kawannya harus melawan sosok misterius yang berbahaya yang disebut The Entity. Ini jadi musuh paling berbahaya yang pernah muncul di waralaba Mission: Impossible.

Secara keseluruhan, Mission: Impossible 7 menyajikan aksi laga yang sangat ekstrem. Tom Cruise benar-benar dipaksa untuk melakukan berbagai adegan stunt yang berbahaya dan menantang.

Kerennya, Tom Cruise yang sudah berusia 61 tahun mampu untuk menaklukkan semua adegan laga di film Mission: Impossible 7. Akting Hayley Atwell sebagai Grace juga sangat patut untuk diacungi jempol.

Trailer film Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One. Foto: YouTube/Paramount Pictures

Peran Grace di film ini cukup krusial. Biarpun baru muncul di Mission: Impossible 7, Grace adalah salah satu tokoh yang membawa plot utama di film.

Mission: Impossible 7 seolah membuktikan bahwa sebuah waralaba film laga yang sudah berjalan panjang tetap bisa punya cerita yang seru untuk ditonton. Cerita Mission: Impossible 7 memang terasa sangat fantasi, namun masih bisa diterima logika.

Terlebih, kisahnya relevan dengan era modern dan teknologi yang sudah sangat berkembang. Di film ini, kalian akan mendapat perspektif mengenai sebagaimana berbahayanya dunia jika teknologi sudah terlalu canggih.