Review Film Shang-Chi: Ketika Budaya Asia Mulai Melimpah Ruah di Dunia MCU

Poster film bioskop "Shang-Chi" Foto: IMDb

Penggemar MCU di Indonesia akhirnya bisa berbahagia. Sebab, Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings akhirnya tayang di bioskop.

Film ini disutradarai oleh by Destin Daniel Cretton, dengan naskah dari Dave Callaham dan Andrew Lanham. Bintang berdarah Chinese, Simu Liu, hadir sebagai Shang-Chi.

Banyak pula artis berdarah Asia lain yang hadir di film, mulai dari Awkwafina, Meng'er Zhang, Fala Chen, Benedict Wong, Michelle Yeon, hingga Tony Leung.

Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings. Foto: Marvel Studios

Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings mengisahkan tentang petualangan seorang ahli bela diri bernama Shang-Chi. Selama bertahun-tahun, ia melarikan diri ayahnya, Wenwu (Tony Leung), pimpinan dari organisasi rahasia The Ten Rings.

Dengan cara yang penuh kekerasan, Wenwu coba untuk membawa Shang-Chi pulang. Bukan cuma Shang-Chi, ia juga berupaya untuk membawa pulang si bungsu Xu Xialing (Meng'er Zhang).

Tidak elok untuk lebih jauh membahas plot film ini di sini. Sebab, lebih baik kalian menonton sendiri bagaimana Wenwu berupaya membawa Shang-Chi kembali pulang.

Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings. Foto: Marvel Studios

Film ini juga menyajikan origin story dari tokoh Shang-Chi. Konflik utamanya pun lebih baik kalian ketahui sendiri setelah menonton.

Namun, pada intinya, Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings adalah film MCU yang penuh dengan budaya Asia. Seakan-akan, Kevin Feige ingin membuat budaya Asia melimpah ruah di film ini.

Dihadirkan banyak sekali mitos-mitos yang ada di Asia. Belum lagi tradisi serta gambaran kota dan area di Asia.

Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings. Foto: Marvel Studios

Tak cuma itu, MCU pun menghadirkan kesan nostalgia dengan berbagai adegan yang sangat khas dari industri film Hong Kong di masa lalu. Ya, banyak adegan yang enggak Hollywood banget di film ini, tapi itu justru bagus dan menarik.

Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings juga sedikit banyak menghadirkan unsur-unsur dari anime ternama. Kalian akan mengerti apa anime yang dimaksud saat menonton filmnya.

Jika Black Panther merepresentasikan Afrika, Shang-Chi sukses merepresentasikan Asia secara utuh. Semuanya dikemas begitu rapi dan matang.

Teaser Trailer Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings. Foto: Youtube/Marvel Entertainment

Seperti biasa, koneksi Shang-Chi dan film-film MCU lainnya juga berserakan di mana-mana. Meski tampak seperti masuk ke dunia yang sangat berbeda, nuansa khas MCU tetap terasa di Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings.

Akting para aktor pun cukup baik. Kehadiran Awkwafina sangat mencolok dan Simu Liu juga sukses menjadi sosok Shang-Chi yang keren dan hebat.

Oh iya, jika kamu menonton film ini, jangan lupa untuk menantikan post credit scene-nya. Di sana ada kisi-kisi untuk beberapa film MCU di masa depan.

Tidak berlebihan jika mengatakan, Shang-Chi adalah film under-rated yang pantas untuk disaksikan. Kalian akan takjub dengan cara unik yang berani MCU hadirkan di sini.

Jadi, silakan tonton Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings di bioskop-bioskop kesayangan kamu. Film ini pun masuk kategori semua umur dan layak untuk disaksikan oleh siapa saja, termasuk anak-anak.