Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Review Film The 355: Ketika 5 Mata-mata Wanita Beda Negara Bersatu Lawan Teroris
11 Januari 2022 20:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Film tersebut menghadirkan empat aktris multi-rasial, Jessica Chastain, Penélope Cruz, Fan Bingbing, Diane Kruger, dan Lupita Nyong'o. Film juga dibintangi oleh Édgar Ramírez dan Sebastian Stan.
Kisahnya berpusat pada empat mata-mata internasional wanita, Mace (Jessica Chastain), Graciela (Penélope Cruz), Lin Mi (Fan Bingbing), Marie (Diane Kruger), dan Khadijah (Lupita Nyong'o). Mereka berupaya menghentikan organisasi teroris yang hendak memulai Perang Dunia III.
Dari lima pemeran utama wanita, bisa diketahui bahwa film ini membawa pesan emansipasi wanita. Premis seperti ini mirip film-film seperti Charlie's Angels dan Ocean 8.
Bedanya, mereka semua mewakili ras dan negara yang berbeda-beda. Jadi, selain emansipasi, The 335 juga menyuarakan tentang persatuan dan kesetaraan ras.
Dari segi akting, semua aktris tampil dengan sangat prima. Semuanya memiliki penokohan yang cukup kuat dan menarik untuk disimak.
ADVERTISEMENT
Jessica Chastain hadir sebagai agen CIA Mace yang memikat, namun memiliki masalah percintaan dengan Nick Fowler (Sebastian Stan). Diane Kruger adalah agen BND dari Jerman yang tangguh.
Lupita Nyong'o memerankan tokoh Khadijah, mantan agen MI6 cerdas yang mewakili orang kulit hitam dan muslim. Penelope Cruz dan Fan Bingbing berperan sebagai agen rahasia dari Spanyol dan Tiongkok.
Dari lima aktris tersebut, sangat sulit untuk memilih mana yang aktingnya paling keren. Namun, Penelope Cruz menjadi yang paling mencolok, karena sifat penyayang, penakut dan konyolnya.
Lupita Nyong'o, seperti biasa, selalu tampil tangguh. Aktingnya pun mampu mengombang-ambingkan emosi para penonton.
Meski jarang bermain film laga, Jessica Chastain cukup berhasil berperan sebagai agen CIA. Ia juga berani melakukan berbagai stunt yang menegangkan dalam film.
ADVERTISEMENT
Kekurangan dari film ini adalah alurnya yang terasa generik. Plot twist yang disajikan terasa biasa, karena mirip seperti kebanyakan film laga.
Menikmati emansipasi wanita di film ini terasa seru, terlebih berkat dinamika laga, komedi, dan drama. Namun, keistimewaannya terenggut berkat plot yang generik.