Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Review Pengabdi Setan 2: Communion, Ungkap Jati Diri Bapak Lewat Teror Mencekam
3 Agustus 2022 14:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Poster Pengabdi Setan 2. Foto: Instagram/@jokoanwar](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01g69mrtakfdr6j6tb6xs54j1w.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Proyek sekuel karya sutradara Joko Anwar itu akan mempertegas kisah di film sebelumnya. Film tersebut mengangkat cerita keluarga Bapak (Bront Palarae), Rini (Tara Basro), Tony (Endy Arfian) dan Bondi (Nasar Anuz) yang tinggal di rumah susun.
Setelah mendapat teror di rumah, mereka merasa rumah susun merupakan tempat yang aman. Di awal film, penonton akan disuguhkan gambaran mengenai situasi di rumah susun tersebut.
Suasana mencekam berhasil ditunjukkan lewat beberapa shoot di sudut rumah susun itu. Sejumlah penonton mungkin akan mulai merasakan kengerian dari adegan awal.
Namun, setelahnya, beragam teror mencekam akan menjadi suguhan yang lebih mengerikan di film tersebut.
Bukan sekadar ketakutan saja, deretan adegan mengerikan itu akan menjawab rasa penasaran penonton. Salah satunya ialah mengenai sosok Bapak.
Sosok Bapak memang sepertinya sengaja dikupas sedikit demi sedikit lewat beragam teror yang mencekam yang muncul di rumah susun itu.
ADVERTISEMENT
Sang sutradara, Joko Anwar, tak hanya mengandalkan jump scare di filmnya. Joko percaya bahwa kepedulian penonton terhadap karakter di film bisa membangun rasa ketakutan yang lebih mendalam.
Bukan hanya itu, Joko dan sinematografer Ical Tanjung sengaja menggunakan pencahayaan yang natural. Treatment ini tampaknya cukup sukses membuat penonton ikut merasakan kengerian yang dirasakan para karakter dalam cerita di film itu.
Tak melulu soal kengerian, Pengabdi Setan 2: Communion juga berhasil mengajak penonton kembali ke era 80-an. Film itu memang mengambil latar waktu 1984.
Penggunaan sejumlah properti seperti kamera jadul, kendaraan, hingga angkutan umum kuno berhasil menegaskan latar waktu di film itu. Ejaan lama serta pemilihan busana pun ikut menambah kesan suasana 80-an di film itu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, latar waktu tersebut juga didukung dengan beragam pemberitaan mengenai peristiwa petrus hingga pemutaran lagu seperti Rayuan Pulau Kelapa karya Ismail Marzuki.
Mengenai akting para pemain tentu tak perlu diragukan lagi. Bahkan sederet pemain yang baru terlibat di proyek itu juga berhasil tampil memukau.
Salah satunya Nazifa Fatia Rani yang memerankan karakter Wina. Meski baru pertama kali terlibat dalam proyek layar lebar, akting Nazifa terbilang cukup apik di film itu.
Jadi gimana? Siap untuk menguak karakter Bapak di Pengabdi Setan 2 ?