Review Penyalin Cahaya: Kisah Pelecehan Seksual dengan Alur Cerita yang Cerdas

13 Januari 2022 21:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cuplikan adegan film Penyalin Cahaya. Foto: Dok. Youtube Netflix
zoom-in-whitePerbesar
Cuplikan adegan film Penyalin Cahaya. Foto: Dok. Youtube Netflix
ADVERTISEMENT
Film Penyalin Cahaya ramai menjadi perbincangan setelah sukses menjuarai Film Terbaik di FFI 2021. Terlebih, karena ini adalah film panjang pertama dari sang sutradara, Wregas Bhanuteja.
ADVERTISEMENT
Namun, belakangan reputasi Penyalin Cahaya tercoreng karena kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh co-writer, Henricus Pria.
Sutradara film Penyalin Cahaya, Wregas Bhanuteja (kiri) dan penulis Henricus Pria berpose usai meraih penghargaan Penulis Skenario Asli Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2021 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (10/11/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Tim Penyalin Cahaya pun langsung mengambil sikap tegas dengan hal tersebut. Mereka memutuskan untuk menghapus nama terlapor dari kredit film Penyalin Cahaya dan di materi-materi publikasi film.
Namun, tidak dipungkiri, film ini mengangkat topik pelecehan seksual yang dibalut dengan alur cerita cerdas. Film Penyalin Cahaya pun sudah tayang di Netflix mulai hari ini, Kamis (13/1).

Review Film Penyalin Cahaya

Film mengisahkan tentang seorang mahasiswi jurusan komputer bernama Suryani (Shenina Cinnamon). Suatu hari, ia hendak merayakan kesuksesan UKM teater yang diikutinya.
Namun, hidup Suryani justru berubah drastis setelah perayaan tersebut. Semuanya disebabkan oleh foto selfie dirinya saat mabuk yang tersebar dan viral di media sosial.
Cuplikan adegan film Penyalin Cahaya. Foto: Dok. Youtube Netflix
Ingin hidupnya kembali normal dan tenang, Suryani meminta bantuan pada Amin (Chicco Kurniawan), teman kecil sekaligus pekerja di toko fotokopi dekat kampus. Bersama-sama, mereka mencoba menemukan kebenaran tentang foto selfie-nya di pesta tersebut, dengan meretas ponsel para anggota teater.
ADVERTISEMENT
Alur film Penyalin Cahaya terasa agak lambat di awal. Namun, secara detail film menggambarkan profil tokoh Suryani, Amin, serta orang-orang di teater yang diikuti Suryani.
Memasuki bagian pertengahan, tepatnya setelah foto selfie Suryani viral, film mulai terasa intens. Penonton seolah diajak naik rollercoaster yang membuat perasaan berkecamuk dengan berbagai halang rintang dan membuat jantung berdegup kencang, sebal, gemas, namun penasaran.
Cuplikan adegan film Penyalin Cahaya. Foto: Dok. Youtube Netflix
Dari pertengahan hingga akhir, Penyalin Cahaya menghadirkan berbagai konflik yang terasa dekat dengan realita. Semua terasa natural, tidak dibuat-buat dan dekat dengan permasalahan pelecehan seksual yang memang marak terjadi di Indonesia.
Plot twist yang dihadirkan cukup sulit untuk tertebak. Hal itu membuat penonton terus terbawa tanpa merasa bosan atau mengantuk.
ADVERTISEMENT
Konflik di kampus dan di rumah yang dialami oleh Suryani menjadi representasi dari perasaan banyak remaja di Indonesia. Hal itu membuat film semakin terasa relevan bagi banyak remaja serta dewasa muda di usia 25 tahunan.
Wregas Bhanuteja & Shenina Cinnamon hadir di World Premiere "Penyalin Cahaya" di BIFF. Foto: Dok. BIFF
Akting para artis muda di film ini sangat memukau. Shenina Cinnamon rasanya sukses membuat banyak orang merasa simpati sekaligus geregetan melihat tokoh Suryani.
Chicco Kurniawan juga bisa dengan asyik memerankan tokoh Amin. Tokoh ini menjadi salah satu faktor yang membuat film seru untuk ditonton hingga akhir.
Ada pula Jerome Kurnia yang berhasil memerankan tokoh Thariq dengan baik. Tokoh Thariq juga membawa satu isu yang akhir-akhir ini ramai menjadi perhatian publik.
Cuplikan adegan film Penyalin Cahaya. Foto: Dok. Youtube Netflix
Terakhir, ada Giulio Parengkuan pemeran sosok Rama yang tampak paling tenang sejak awal film. Uniknya lagi, cuma di film ini orang-orang akhirnya bisa membuat seorang Yayan Ruhiyan memerankan sosok yang tenang, yakni ayah dari Rama.
ADVERTISEMENT
Musik-musik koplo di film ini juga patut untuk diapresiasi. Sebab, musik-musik itulah yang membuat suasana dalam film Penyalin Cahaya terasa membumi dan Indonesia banget.
Penyalin Cahaya rasanya sangat bisa menjadi film yang memukau bagi banyak orang. Terlepas dari kontroversi sang penulis naskah, film ini sukses menawarkan kisah cerdas dengan cara bertutur yang unik.