Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Review Transformers: Rise Of The Beasts: Kembalinya Perang Epik dan Kejutan
7 Juni 2023 13:01 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Semesta film Transformers kembali pada 2023 usai merilis seri Bumblebee pada 2018 lalu. Setelah lima tahun penantian, kisah robot alien Autobots yang datang ke bumi berlanjut ke sekuel terbarunya pada Transformers: Rise of the Beasts.
ADVERTISEMENT
kumparan berkesempatan menonton film live-action ketujuh Transformers itu pada sesi skrining World Premier Transformers: Rise of the Beast di Singapura (25/5). Di Indonesia, film besutan Paramount Pictures itu tayang mulai hari ini, 7 Juni 2023.
Keberadaan alien robot ke bumi pada film sebelumnya diceritakan berawal dari peperangan yang muncul antara faksi Autobots dan Decepticon di planet mereka, Cybertron. Ketika Autobots tersudut, maka pemimpin faksi ini, Optimus Prime, meminta salah seorang pejuangnya B-127 alias Bumblebee untuk mengungsi dan menggalang kekuatan sementara di Bumi.
Bumblebee turun ke Bumi pada 1987. Usai mengarungi kisah dramatis seraya menggemaskan dengan remaja perempuan bernama Charlie Watson, Bee kembali berkumpul dengan Optimus Prime dan anggota Autobots lain. Mereka hidup senyap di Bumi tanpa diketahui manusia.
ADVERTISEMENT
Tujuh tahun setelah kisah Bee atau 1994 itulah yang menjadi latar waktu pada seri Rise of The Beasts. Pada saat tersebut, Optimus memanggil semua Autobots yang ada di bumi karena kemunculan energi misterius yang memancar dari sebuah kunci ruang dan waktu.
Dari kemunculan kunci itulah perang panjang antaralien robot dari Cybertron kembali berkobar. Dan kali ini perang itu jauh terlacak sejak beribu tahun lalu sebelum terjadi perang antara Autobots dan Decepticons.
Pendahulu Autobots, Maximal, adalah faksi yang menjaga kunci tersebut. Sebab, kunci ruang dan waktu ini menjadi incaran Unicron. Ia adalah entitas yang menyerap energon dengan cara memakan planet melintasi realitas ruang dan waktu.
Untuk memburu kunci yang menjadi sentral kisah Rise of the Beast, Unicron menugaskan pelayannya yakni robot ganas dan kuat bernama Scourge. Ia bagian dari faksi Terrorcon. Dalam trailer Rise of The Beast, keganasan Scourge mewujud misalnya dari upayanya menusuk Bee.
Scourge memburu ke mana pun kunci ruang dan waktu berada. Termasuk ke planet tempat Maximal tinggal. Dan ketika Scourge mendatangi Maximal, pondasi kisah peperangan pada seri Rise of the Beast akan serupa dengan seri Bumblebee.
ADVERTISEMENT
Pondasi itu bertumpu dari adanya ketersudutan dari kedatangan Scourge. Maka, seorang pemimpin Maximal meminta Optimus Primal dan kawan-kawan faksinya untuk mencari ruang dan waktu lain demi mengamankan kunci tersebut. Terpilihlah ruang-waktu itu ialah bumi di masa depan.
Sejak itu terungkaplah bahwa Optimus Primal dan para Maximal sudah lebih dahulu tiba di bumi sebelum Bumblebee. Selama ini mereka tinggal berdampingan damai dengan manusia setempat.
Produser Lorenzo di Bonaventura mengonfirmasi bahwa Transformers: Rise of the Beasts merupakan sekuel atau kelanjutan dari film Bumblebee (2018).
“Tapi ini juga jadi prekuel dari seluruh film sebelumnya. Jadi itu semacam ada dengan caranya sendiri, yang menurut saya bukan reboot karena itu masih karakter yang sama,” kata Lorenzo saat konferensi pers di Marina Bay Sands, Jumat (26/5).
ADVERTISEMENT
Perang Epik nan Dramatik
Sejatinya ketika Autobots mendeteksi pancaran energi kunci ruang dan waktu, aktivitas mereka di bumi tak ingin diketahui manusia. Namun, Noah Diaz (Anthony Ramos) dan Elena Wallace (Dominique Fishback) tak sengaja terlibat dalam operasi Autobots di New York dan Peru.
Noah ialah seorang mantan anggota tentara dan ahli elektronik. Namun hidupnya serabutan karena tak kunjung mendapat pekerjaan tetap. Sementara Elena adalah peneliti artifak yang kerap dipanggil pemagang oleh atasannya.
Karena pengangguran, Noah memutuskan menerima tawaran Reek (Tobe Nwigwe) untuk menjadi pencuri mobil. Saat beroperasi mencuri Porsche 964 Carrera RS 3.8 abu-abu, ia malah masuk ke dalam tubuh Mirage yang merupakan seorang anggota Autobots.
Adapun Elena berkaitan dengan semua ini lantaran kekepoan dan kenekatannya mengoprek artifak langka yang isinya belakangan diketahui merupakan kunci ruang dan waktu. Padahal ia dilarang melakukan itu.
ADVERTISEMENT
Kisah Noah, Elena, dan para Transformers pun berkelindan. Noah dan Elena yang tadinya menjadi manusia inferior di antara sesamanya justru terlibat dalam operasi besar menyelamatkan bumi dari ancaman kehancuran.
Seri Rise of the Beast bakal menyuguhkan adegan peperangan epik dengan kualitas CGI yang makin ciamik. Latar adegan peperangan di Peru dan Machu Picchu sebagai salah satu keajaiban dunia juga menjadi penyedap pandangan mata dalam film ini.
Selain itu kemunculan tokoh robot alien dan faksi yang baru menjadi penyegaran dibanding seri-seri sebelumnya. Steven Caple Jr. sebagai sutradara film ini agaknya menekankan pengenalan pada Maximal sebagai faksi teranyar dan tersegar dalam semesta Transformers.
Jika di seri-seri sebelumnya para robot alien bertransformasi sebagai mesin transportasi atau alat elektronik, maka pada seri ini para Maximal bertransformasi menjadi hewan-hewan buas seperti gorila (Optimus Primal), alap-alap kawah (Airazor), badak (Rhinox), dan citah (Cheetor).
Pertemuan Autobots dan Maximal pada awalnya memang sempat diwarnai ketegangan. Akan tetapi keduanya sejatinya berbagi visi dan misi yang sama untuk menyelamatkan bumi dan kembali ke tempat asalnya Cybertron.
ADVERTISEMENT
Maka, sepanjang film faksi Autobots dan Maximal bakal bahu membahu memerangi Scourge dan Terrorcons. Ketika itulah berbagai adegan dramatik mewarnai peperangan: munculnya perasaan keputusasaan, kehilangan, kesedihan, dan timbulnya harapan mewarnai film ini.
Film ini nihil karakter Decepticons yang biasa jadi musuh Autobots. Bagi penggemar antagonis satu ini mungkin bakal merasa kehilangan karena kehadirannya lekat benak penggemar franchise Transformers.
Faksi baru di Transformers memang bakal memunculkan penyegaran karakter. Tetapi, jika penjelasannya tak koheren dengan film sebelumnya atau ada missing-link maka justru bakal menimbulkan kebingungan di benak penonton.
Tak lupa, humor juga menjadi salah satu penyegar film ini. Keberadaan peran Mirage yang diisi suaranya oleh pelawak kenamaan Pete Davidson cukup pas: tidak kurang, tidak lebih.
ADVERTISEMENT
Jika Bumblebee menggemaskan lalu Optimus Prime kaku dan berwibawa, maka karakter Mirage dipersonakan sebagai robot yang canggih dan humoris.
Sebagai penutup, kurang rasanya jika tak mengatakan di film ini bakal ada sejumlah adegan dan post-credit yang bakal jadi kejutan hingga membuat penonton berdecak kagum sekaligus keheranan.
Kagum terjadi lantaran sejumlah adegan dengan robot sedikit mengubah pakem transformasi robot di film-film Transformers sebelumnya. Sedangkan keheranan terjadi karena ketika adegan itu terjadi, kita akan berpikir, “Lho, memang bisa?”
Apa itu kejutannya? Silakan tonton sendiri filmnya di bioskop kesayangan Anda.