Review Umbrella Academy Musim Ke-2: Petualangan Di Era '60-an yang Penuh Intrik

28 Juli 2020 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umbrella Academy musim ke-2. Foto: Dok: Instagram @umbrellaacad
zoom-in-whitePerbesar
Umbrella Academy musim ke-2. Foto: Dok: Instagram @umbrellaacad
ADVERTISEMENT
Umbrella Academy adalah novel grafis dari Dark Horse Comics yang digarap oleh vokalis band My Chemical Romance, Gerrard Way. Tahun lalu, novel grafis tersebut telah diangkat menjadi Original Series dari Netflix.
ADVERTISEMENT
Akhir bulan ini, tepatnya pada 31 Juli mendatang, musim ke-2 Umbrella Academy siap dirilis. Para fans pun bisa kembali menyaksikan serunya aksi keluarga superhero yang penuh intrik dan bermasalah.
Guna menyegarkan ingatan, musim pertama Umbrella Academy dimulai ketika fenomena aneh terjadi di dunia. Secara tiba-tiba, beberapa wanita di berbagai penjuru dunia hamil dan melahirkan bayi berkekuatan super.
Umbrella Academy musim ke-2. Foto: Dok: Instagram @umbrellaacad
Seorang teknokrat dan ilmuwan Sir Reginald Hargreeves (Colm Feore) pun mulai berkeliling dunia di era '80-an untuk mengangkat anak-anak yang sebenarnya tidak diinginkan itu. Setelah mendapatkan tujuh anak, ia pun membesarkan mereka di sebuah rumah bernama Umbrella Academy.
Tujuh anak yang diangkat oleh Sir Reginald adalah Luther (Tom Hopper), Diego (David Castaneda), Allison (Emmy Raver-Lampman), Klaus (Robert Sheehan), Five (Aidan Gallagher), Ben (Justin H. Min), dan Vanya (Ellen Page).
ADVERTISEMENT
Luther memiliki tubuh yang sangat kuat, Diego mampu mengarahkan pisau sesuka hati, dan Allison bisa memanipulasi orang dengan mengatakan 'I heard a rumor'. Klaus bisa berkomunikasi dengan hantu, Five adalah ahli berteleportasi, sedangkan Ben yang meninggal sewaktu remaja, mampu mengeluarkan tentakel dari dalam perut.
Umbrella Academy musim ke-2. Foto: Dok: Instagram @umbrellaacad
Sejak awal, hanya Vanya yang tidak diketahui kekuatannya. Hal itu membuatnya gusar hingga membuat buku yang membuka aib dan mencerai-beraikan keluarga.
Singkat cerita, Five terjebak di masa depan setelah salah mengkalkulasikan teleportasi. Saat bisa kembali pada keluarganya, Five yang terjebak di tubuh anak kecil, mengatakan bahwa kiamat akan segera terjadi.
Ternyata, kiamat yang Five lihat disebabkan oleh kekuatan Vanya, yakni manipulasi suara dan menjadikannya ledakan yang dahsyat. Saat kiamat hampir benar-benar terjadi di episode terakhir musim pertama, Five berteleportasi ke masa lampau bersama saudara-saudaranya.
Umbrella Academy musim ke-2. Foto: Dok: Instagram @umbrellaacad
Di musim ke-2, diketahui bahwa Five membawa para anggota Umbrella Academy ke era '60-an. Namun, mereka semua terjebak di tahun-tahun yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Saat berpikir bahwa dunia sudah aman, ternyata Five justru melihat kiamat kembali terjadi pada 1963. Sekali lagi, ia harus mengumpulkan para anggota Umbrella Academy untuk menyelamatkan dunia.
Inilah hal yang menarik dari musim ke-2. Karena tidak tiba di satu tahun yang sama, semua anggota Umbrella Academy sudah memiliki kehidupan masing-masing.
Umbrella Academy musim ke-2. Foto: Dok: Instagram @umbrellaacad
Luther memanfaatkan kekuatannya untuk bekerja sebagai tukang pukul mafia berbahaya, sementara Diego ditahan di rumah sakit jiwa, karena disangka kurang waras. Di sisi lain, Klaus memanfaatkan hantu Ben untuk menjadi pemimpin sebuah kultus ajaran sesat dan Vanya yang hilang ingatan tinggal di kediaman seorang petani.
Dari semua anggota Umbrella Academy, Allison jadi yang paling menderita. Seperti diketahui, rasisme terhadap orang kulit hitam di Amerika Serikat pada era '60-an masih sangat parah dan Allison pun kerap menjadi bulan-bulanan.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, musim ke-2 Umbrella Academy bisa lebih fokus dalam memperkenalkan karakter dari setiap anggota Umbrella Academy. Jadi, biarpun kamu tidak membaca grafis novelnya, ada penjabaran yang sangat mendalam dari karakter-karakter favoritmu.
Umbrella Academy juga berani mengangkat isu rasisme yang akhir-akhir sedang ramai diperbincangkan setelah kematian George Floyd. Serial tersebut seolah merefleksikan bahwa rasisme ternyata masih terus terjadi, bahkan di era modern.
Adegan laga di musim ke-2 juga terasa jauh lebih menarik. Semua tokoh memiliki kesempatan yang sama untuk memperlihatkan seberapa kerennya kekuatan mereka.
Ada pula tokoh-tokoh villain baru yang muncul. Satu tokoh villain yang kehadirannya tentu disambut baik oleh fans adalah si kepala ikan mas, AJ Charmichael, kepala organisasi Commisioner.
ADVERTISEMENT
Bagi yang membaca novel grafisnya, ini juga jadi musim yang sangat menarik, karena mengambil banyak referensi dari novel. Meski ada yang diganti, esensinya tetap tidak hilang.
Tidak lupa, ada kejutan menarik di episode terakhir yang patut untuk disaksikan. Kejutan itu pun memastikan, adanya Umbrella Academy musim ke-3.