Ridho Slank Rilis Album Solo Sebagai Kado Natal untuk Maluku
PerbesarADVERTISEMENT
Jelang libur Natal dan Tahun Baru, gitaris Slank, Ridho Hafiedz , merilis sebuah album solo yang spesial. Album solo yang diberi tajuk Legacy itu dipersembahkan khusus untuk kampung halamannya, Maluku, dan digarap bersama maestro gitar tiga zaman, Bing Leiwakabessy.
ADVERTISEMENT
"Kota Ambon dan Maluku selalu memunculkan rasa sentimentil, romansa, manis sekaligus getir yang ada di kumpulan memori," kata Ridho Hafiedz dalam siaran pers yang kumparan terima.
Bagi yang belum kenal, Bing Leiwakabessy adalah musisi asal Maluku yang kerap memainkan musik bernuansa Hawaiian. Ridho pun merasa terhormat bisa bekerjasama dengan Bing menuntaskan album.
"Menurut saya, saat jamming bersama Opa Bing, sekat getir yang dulu sempat merusak dan memisahkan persaudaraan Maluku larut seketika. Rasa haru dan sesak justru menjadi satu. Gue bermain Blues, Opa Bing bermain music Hawaiian yang bahkan dengan bebas dia sebut ini music Mollucasian," tuturnya.
Ridho Hafiedz sengaja menamai album solonya Legacy agar bisa menjadi warisan untuk Maluku. Ini pun menjadi bukti bahwa latar belakang berbeda dari Ridho dan Bing bisa dipersatukan oleh karya musik yang indah.
ADVERTISEMENT
Ridho mengaku, lagu-lagu dalam album Legacy sudah digarap sejak 2013 sampai 2016. Karenanya, ia bersyukur album akhirnya bisa rilis.
Selain Bing Leiwakabessy, Ridho Hafiedz menggandeng musisi pendukung lainnya dalam album ini, yaitu Nanda Aulia, Leo Maitimu, Rival Himran, Eric My, Yowie dan Gatut. Untuk cover album, Ridho dibantu oleh Jay Subyakto dan desainnya digarap oleh Andi Ari Setiadi.
Ada 10 lagu dalam album Legacy, yakni Hasil Maluku, Sayang Kane, Bisik Bisik Baku Sayang, Kota Ambon, Waktu Hujan Sore Sore, Ole Sio, Hakka Tenjees, Papa Ceda, Ya Hura dan Rasa Sayange.
Saat ini, album telah tersedia dan dapat didengarkan melalui berbagai platform streaming musik digital, seperti Apple Music. Spotify, dan JOOX.
ADVERTISEMENT