Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Riki Rhino Ajak Anak-anak Berkenalan dengan Satwa Asli Indonesia Lewat Animasi
27 Februari 2020 16:38 WIB
ADVERTISEMENT
Film animasi Riki Rhino tayang perdana di bioskop hari ini, Kamis (27/2). Film tersebut menjadi film animasi Indonesia pertama yang tayang di Tanah Air pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
Film Riki Rhino menghadirkan berbagai karakter satwa asli Indonesia, mulai dari badak Sumatera hingga bekantan. Sosok manusia yang berprofesi sebagai pemburu juga dihadirkan. Lalu, apa yang ingin disampaikan film besutan Erwin Budiono ini pada masyarakat?
"Biasanya 'kan, manusia. Ini hewan-hewan, hewan dikasih karakter, perasaan. Justru di sini, perspektif negatif itu dari manusia, pemburu. Jadi, di sini, kasihan hewannya, bisa lihat sudut pandang hewannya, bisa ngerti gimana kondisi hewannya. Saya rasa, dengan jokes-jokes yang ada, dengan chemistry yang ada, anak-anak bisa sayang sama hewan-hewan Indonesia," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Zack dan Danang pun bercerita awal mereka terlibat dengan film Riki Rhino. Zack bilang, kesukaannya pada kartun dan adanya keinginan untuk mengisi suara di film kartun menjadi alasannya.
Begitu juga Danang, yang mengatakan bahwa menjadi seorang dubber adalah salah satu keinginannya sejak dulu. Selain itu, cerita filmnya akan konservasi hewan juga menjadi alasannya.
"Salah satu tantangan untuk gimana caranya kita ajarin anak-anak kecil. Konservasi 'kan, berat topiknya. Platform kartun itu menarik," ujar Hamish.
"Kami mau ngenalin sama beberapa hewan yang hampir punah dan mereka berfungsi. Badak, misalnya, makan tanaman beracun. Kalau kamu, generasi penerus, merusak, keseimbangan pasti akan rusak. Sekarang, kejadian beneran, pohon-pohon diganti beton, banjir. Jadi, Riki Rhino itu mau ngajak adik-adik kalau mau merawat, kenalan dulu," timpal Danang.
ADVERTISEMENT
Di film ini, Hamish mengisi suara Riki si badak Sumatera. Sedangkan Zack mengisi suara Mr. Jak si pemburu dan Danang mengisi suara Master Bekantan. Terkait proses di balik layar, tentu Hamish, Zack, dan Danang punya cerita masing-masing.
Danang, misalnya, yang sempat cukup lama memikirkan bagaimana suara Master Bekantan.
"Saya cari suara monyet lain, pakai suara siamang. Si bekantan ini, ya, gitu, suaranya, ya. Kira-kira, nih, kalau dia suaranya kayak gitu, suara aslinya kayak apa? Dari skrip nolong, sih," katanya.
"Riki karakternya, dia enggak se-animated, enggak sekocak yang lain. Harus agak flat dikit, malunya dikit. Kalau badak 'kan, spesies pemalu. Sangat. Banyak orang yang udah 10 tahun lebih di konservasi badak, enggak ketemu karena dari jauh dia udah tahu ada orang, dan lari. Di film ini, kita kasih info itu ke penonton, badak itu kuat nyium baunya. Pemburunya saja pakai kotoran badak biar bisa nangkep," terang Hamish.
ADVERTISEMENT
Ada satu hal yang tak disangka dari proses di balik layar. Hamish mengatakan bahwa dia tidak pernah bertemu dengan Zack dan Danang selama melakukan dubbing untuk Riki Rhino. Zack dan Danang membenarkan ucapan Hamish tersebut.
"Dibilang ribet, awalnya enggak. Mungkin ada sedikit penyesuaian. It works out okay-lah," ujar Zack.
"Kita semua udah saling kenal, tapi enggak pernah kerja bareng. Gue tahu lo siapa, tapi enggak ketemu," kata Hamish.
"Pas premiere akhirnya ketemu semua," tambah Danang.
Hamish, Zack, dan Danang mengaku senang bisa bergabung dalam produksi film Riki Rhino . Zack menuturkan bahwa film ini adalah berkah untuk dirinya sendiri.
"Semoga film animasi ini bisa bantu industri film animation di negara kita yang bisa create more artworks untuk family, kids, untuk membangun," kata Zack.
ADVERTISEMENT
"I love cartoon. 10 tahun belakangan, kartun enggak kayak zaman dulu, udah beda. Kartun-kartun baru gue enggak ngerti. Mungkin dengan message yang simpel kayak Riki Rhino, itu menyenangkan," tutup Hamish.