Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Sejak dibentuk 1999, band asal Bandung, Mocca , awalnya pesimis musik yang mereka tawarkan bisa diterima pendengar. Pandangan mereka sepenuhnya berubah ketika saat itu NAIF naik daun.
ADVERTISEMENT
Grup beranggotakan Riko Prayitno (gitar), Arina Ephipania (vokal), Achmad Pratama (bass), dan Indra Massad (drum) itu pun tancap gas dan percaya bahwa mereka juga bisa dikenal.
"Mocca enggak mungkin ada kalau enggak ada Naif. Tahun 2000-an itu lumayan aneh. Kita pesimis, musik kita siapa yang dengerin ya?" kata Riko di backstage GAIA Music Festival Bandung kepada kumparan.
Meledaknya karya-karya NAIF saat itu membuat para personel Mocca optimis musik anti mainstream sejenis Mocca bisa diterima.
"Tiba-tiba NAIF muncul di radio. Wah, ada orang aneh nih muncul. Jadi kita semangat, ternyata musik anti mainstream itu ada tempatnya," ucap Riko.
Sebagai tanda terima kasih, Mocca kemudian mewujudkan mimpinya untuk berkolaborasi dengan David Bayu lewat single Happy. Single lama tersebut dirilis ulang dengan aransemen baru dan sentuhan suara khas David Bayu.
ADVERTISEMENT
Pada November 2024, Mocca sudah memasuki usia 25 tahun berkarya. Sejauh ini Mocca sudah mewarnai musik Indonesia dengan lima album, yaitu My Diary (2002), Friends (2004), Colours (2007), Home (2014), Lima (2018) dan Day By Day (2020).
Mocca Alami Naik Turun selama 25 Tahun
25 tahun berkarya, para personel Mocca sudah mengalami pasang surut dalam berkarya. Mereka pernah vakum sejak 2011 dan kembali lagi pada 2014.
"Up and down kayaknya itu selalu ada dan pasti ada ya, dalam band. Band mana sih, yang enggak pernah bermasalah? Tapi buat kita yang seperti udah jadi keluarga ini rasanya semua bisa dicairkan gitu sih," ungkap Indra Massad.
Mocca juga dihadapkan oleh tantangan bagaimana caranya musik mereka tak lekang oleh zaman. Oleh karenanya, beberapa strategi juga dilakukan Mocca agar musik mereka bisa dinikmati oleh segala kalangan usia.
ADVERTISEMENT
"Misalnya Gen Z, gimana Mocca bisa silaturahmi? Yang kami lakukan kita live concert di TikTok, atau di sosmed lain. Saat itu kita banyak perform di sana dan alhamdulillah itu ngaruh ke nama Mocca. Streaming kita di Spotify jadi berubah saat itu," lanjut Indra.
Indra punya harapan agar Mocca bisa terus konsisten berkarya dan jeli melihat perkembangan zaman.
"Intinya semoga Mocca selalu melek sama apa yang sedang ramai jadi kita coba untuk masuk juga, tapi tetap dengan diri Mocca," tutup Indra.