Rio Alief Kenang Momen 30 Menit Terakhir sebelum Clerence Chyntia Meninggal

26 Oktober 2022 16:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Drummer NOAH Rio Alief dan mendiang istri. Foto: Instagram/@clerence.ca
zoom-in-whitePerbesar
Drummer NOAH Rio Alief dan mendiang istri. Foto: Instagram/@clerence.ca
ADVERTISEMENT
Kepergian Clerence Chyntia masih menyisakan pilu bagi sang suami, Rio Alief. Drummer NOAH ini pun masih mengingat betul kenangan terakhirnya bersama sang istri.
ADVERTISEMENT
Saat itu Clerence memang sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Rio pun setia menemani sang istri, termasuk di 30 menit terakhir sebelum Clerence mengembuskan napas terakhirnya.
“Boleh dibilang satu momen yang enggak akan terlupakan dalam hidup itu, setengah jam terakhirnya Clerence, saya ada di samping dia,” ujar Rio Alief saat menjadi bintang tamu di program acara Brownis.
Drummer NOAH, Rio Alief, dan istrinya. Foto: Instagram/@dorfel_dave
Rio memang menginap di rumah sakit dengan ditemani sang ibu dan juga kakak dari Clerence serta suaminya. Menurut Rio, pihak RS cukup memahami kondisi mereka saat itu hingga mengizinkan semuanya untuk berada di kamar rawat Clerence.
"Saya, mama saya, kakak ipar saya, sama suaminya, kita berempat nginep di rumah sakit itu. Sebenarnya, hanya boleh dua orang yang menunggu, tapi pihak rumah sakit mengerti,” kata Rio.
ADVERTISEMENT

Alasan Rio Alief Putuskan Tak Masukkan Clerence ke ICU

Kala itu, Rio dan keluarga rupanya telah sepakat untuk tidak memasukkan Clerence ke ruang ICU. Apalagi tim dokter juga seolah seperti memberikan mengisyaratkan angkat tangan karena kondisi Clerence sudah tak bisa ditangani.
Akhirnya Clerence berjuang di detik-detik akhirnya juga tanpa bantuan ventilator.
"Karena dokter juga bilang, 'Mau ngapain lagi?' Ya, sudah, kita nunggu (waktu),” ucap Rio.
Rio dan keluarga pun hanya berusaha tegar mengingat kondisi Clerence yang sudah tak bisa diselamatkan lagi.
“Ya, sebenernya kita sudah tahu, saya sudah tahu, cuma kayak, ya, sudah, berarti sekarang tinggal di rawat inap, tinggal nunggu,” sambungnya.
Di hari kepergian Clerence, ibunda Rio sempat melihat detak jantung menantunya itu menurun drastis, hingga menyentuh angka 50. Selama setengah jam, detak jantung yang awalnya di angka 50 itu semakin menurun sampai di angka 0.
ADVERTISEMENT
“Habis salat subuh, tiba-tiba Mama manggil, 'Ini Clerence detak jantungnya sudah mulai turun.' Harusnya, kan, 80 sampai 100, tapi itu sudah 50. Dari 50 sampe 0 itu hanya setengah jam,” kenang Rio dengan mata berkaca-kaca.
Baginya itu adalah momen terberat yang harus dilaluinya. Kendati demikian, Rio merasa bersyukur bisa menemani sang istri sampai akhir hayatnya.
“Jadi, sakaratul mautnya, kita, tuh, menemani. Bersyukur bisa menemani, daripada misalkan kita lagi di mana gitu. Itu momen terberat,” pungkas Rio.
Clerence Chyntia meninggal dunia pada Selasa (18/10). Clerence meninggal dunia karena kanker pembuluh darah yang dideritanya. Jenazahnya sudah dimakamkan di TPU Jombang pada Selasa pagi.
Reporter: Karina Savitri