Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Biasa menjadi bintang film, Rio Dewanto kini mencoba memperkuat kemampuan beraktingnya di panggung teater monolog. Ia tampil di sebuah pementasan bertajuk 'Musikalisasi Sastra, Monolog Para Romeo'.
ADVERTISEMENT
Ini adalah kali pertama Rio tampil di pentas monolog. Ia mengaku menemukan beberapa kesulitan selama masa persiapan.
"Naskahnya memang punya kedalaman bahasa yang enggak mudah sebenarnya, apa yang saya sampaikan," ucap Rio Dewanto yang ditemui usai pementasan di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Pemain film 'Filosofi Kopi' ini memiliki cara tersendiri untuk menghadapi kesulitan tersebut. Salah satunya, dengan membuat tiga lukisan sekaligus.
"Saya buat tiga lukisan ini untuk saya bisa masuk ke dalam karakter Romeo," jelasnya.
Aktor berusia 32 tahun ini mengaku awalnya ia tak memiliki niat untuk melukis. Dia hanya ingin mendapat bayangan karakter Romeo yang hobi melukis dan membuat puisi.
Namun, ketika menggambar lukisan-lukisan tersebut, Rio Dewanto mendapat ide dari teman untuk melelang karyanya itu. Hasil penjualan lukisan tersebut akan digunakan untuk amal.
ADVERTISEMENT
"Tapi, seluruh hasil lelangnya disumbangkan untuk kelompok teater yang memang membutuhkan dana. Boleh banget karena bener-bener ini lukisan hanya proses saya menjadi Romeo saja," kata Rio Dewanto seraya mengakhiri obrolan.
'Musikalisasi Sastra, Monolog Para Romeo' merupakan sebuah pertunjukan musik yang memadukan alat musik tradisional, yaitu angklung dan tehyan. Pertunjukan ini mengangkat naskah drama Romeo dan Juliet yang dikarang oleh William Shakespeare.
Selain Rio Dewanto , Arie Walker dan Adjie N.A juga turut terlibat di pementasan monolog ini.