Romansa: EP Terbaru Syahravi yang Akan Dibawakan di Java Jazz Festival 2025

10 Mei 2025 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
EP bertajuk Romansa milik Syahravi. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
EP bertajuk Romansa milik Syahravi. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Penyanyi, penulis lagu, sekaligus produser musik Syahravi baru saja merilis EP terbarunya bertajuk Romansa.
ADVERTISEMENT
Proyek ini berisi empat lagu, termasuk track yang sudah lebih dulu dirilis berjudul Miliki Aku. EP ini pun menggambarkan sisi paling personal dalam perjalanan musiknya sejauh ini—dengan Delusional sebagai focus track.
Yang menarik, materi dalam EP ini akan dibawakan secara live di panggung International Java Jazz Festival 2025, tepatnya pada hari kedua tanggal 31 Mei mendatang. Momen ini juga menjadi salah satu penampilan penting bagi Syahravi tahun ini.
Syahravi akan tampil di Java Jazz festival 2025
Romansa merupakan sebuah karya emosional yang lahir dari perenungan tentang cinta, kehilangan dan delusi yang menyertai.
“EP ini buat gue sangat personal. Rasanya kayak membuka jurnal pribadi dan muterin isinya di speaker. Prosesnya bikin gue lebih jujur sama perasaan gue sendiri, terutama soal cinta dan ekspektasi yang kadang terlalu indah di kepala,” ujar Syahravi dalam keterangan resminya.
ADVERTISEMENT
Judul Romansa dipilih bukan hanya karena keindahan bunyinya, tetapi karena kata tersebut merangkum seluruh emosi yang hadir di dalam EP ini. Bagi Syahravi, romansa adalah lebih dari sekadar kisah cinta—ini adalah perjalanan emosional yang menyentuh rasa percaya, ragu, harap, dan kecewa.
“Kata ‘romansa’ tuh klasik tapi kuat. Bukan cuma tentang cinta yang manis, tapi juga tentang rasa-rasa yang bikin kita mikir, nunggu, atau bahkan nyesek. Semua itu ada di EP ini,” jelasnya.
Lagu-lagu di Romansa menangkap berbagai nuansa jatuh cinta. Dimulai dari rasa ingin dimiliki secara utuh di Miliki Aku, keberanian membuka hati lewat Just Call Me Baby!, refleksi tentang ketidaksesuaian ritme cinta modern dalam Merindu, hingga harapan diam-diam yang tak pernah terucap dalam track utama Delusional.
ADVERTISEMENT

Delusional, Surat Tak Terkirim dalam Bentuk Lagu

Sebagai lagu penutup sekaligus focus track, Delusional menampilkan sisi paling rapuh dari EP ini.
Lagu ini adalah cerminan dari keinginan, keraguan, dan kenyataan bahwa tidak semua harapan cinta berbalas.
“Gue nulis ‘Delusional’ sebagai hadiah, yang mungkin akan gue kasih suatu saat nanti. Gue pengin orang itu tahu bahwa ketemu dia adalah hal yang spesial buat gue. Lagu ini adalah versi jujur dari cerita yang enggak pernah gue sampaikan langsung,” ungkap Syahravi.
Tidak hanya secara emosional, Romansa juga memperluas cakrawala musikal Syahravi. Proses kreatif EP ini mendorongnya untuk menyelami lebih dalam dunia soundscape era 1980-an dan 1990-an, periode yang sebelumnya hanya ia kenal secara kasual.
ADVERTISEMENT
Saat menyusun aransemen dan produksi, ia menyadari banyak elemen musik modern yang ia sukai ternyata berasal dari era tersebut.
“Gue semacam takjub. Ternyata sound-sound keren yang sering gue denger di musik modern tuh, sudah ada dari lama. EP ini bikin gue sadar dan lebih menghargai akar dan cara orang dulu menata musik dengan detail," pungkasnya.