Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Presenter Ruben Onsu saat ini sedang menikmati perannya sebagai seorang ayah. Meski disibukkan dengan banyaknya kegiatan sebagai figur publik dan pebisnis, Ruben tentu tak lupa kewajibannya untuk memperhatikan perkembangan ketiga anaknya.
ADVERTISEMENT
Terlebih anak asuhnya yang bernama Betrand Peto mulai beranjak remaja. Hal itu membuat pasangan selebriti Ruben Onsu dan Sarwendah harus memberikan pantauan khusus terhadap perkembangan dan pergaulan Betrand Peto di sekolah.
“Iya, ada pantauan khusus. Betrand mau pergi ke sekolah juga sudah diantar, ke mana pun ada yang antar dan mendampingi. Jadi, enggak cuma saya aja, tapi di sekolah selalu saya tanya ke guru Betrand seperti apa,” ujar Ruben Onsu saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin (4/10).
Dalam memantau perkembangan Betrand, Ruben dan Sarwendah saat ini telah membatasi bocah 13 tahun tersebut dalam penggunaan media sosial.
Meski begitu, Ruben tetap mendukung Betrand untuk meraih cita-citanya sebagai seorang penyanyi. Salah satunya dengan membimbing Betrand menjadi seorang artis yang disukai banyak orang.
ADVERTISEMENT
“Karena apa yang dilihat celotehan Betrand itu, memang aslinya memang gitu. Kalau lihat Betrand diam, memang bukan dia,” tuturnya.
Selain memperhatikan pergaulan dan karier Betrand Peto, Ruben dan Sarwendah juga sangat memperhatikan pendidikan anak laki-lakinya itu. Betrand pun sudah dimasukkan ke tempat kursus bahasa asing.
“Betrand baru Bahasa Inggris dan itu baru belajar. Dan itu harus mulai dari awal, karena dia benar-benar harus bisa dulu. Karena dia enggak tahu sama sekali soalnya. Jadi dia harus belajar dari nol. Nah, yang saya senang dari Betrand dia itu ada kemauan,” tuturnya.
Selama menempuh pendidikan di Jakarta, Ruben menyadari bahwa Betrand banyak mengalami kesulitan karena mata pelajaran di Jakarta, jauh berbeda dengan materi di kota asalnya, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ADVERTISEMENT
“Buat saya harus ada perhatian khusus untuk Betrand karena perbedaan waktu di NTT dan di Jakarta. Apalagi mata pelajaran, ketika dia bilang mata pelajarannya gini, gini, beda dengan Jakarta. Itu cukup banyak jadi pantauan khusus buat kami," tandas Ruben Onsu .