Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Di tengah-tengah kesibukannya yang padat di dunia hiburan maupun bisnis, Ruben Onsu tetap memperhatikan detail perkembangan ketiga anaknya. Salah satunya dalam hal pendidikan.
ADVERTISEMENT
Ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Ruben mengungkapkan nilai rapor dua anaknya, Betrand Peto dan Thalia Putri Onsu. Menurutnya, Betrand dan Thalia mendapatkan nilai yang bagus dan mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam pelajaran.
"Hanya saja, Betrand harus banyak belajar Bahasa Indonesia karena nilainya 79, yang lainnya sudah di atas 80," ujar Ruben Onsu, Selasa (14/1).
Ruben menjelaskan bahwa ada perbedaan bahasa yang membuat anak tertuanya itu butuh perhatian lebih. Apalagi selama ini, Betrand Peto lebih sering berdialek dari asalnya, Nusa Tenggara Timur.
"Jadi, ketika ngomong, ada bahasa yang harus di-translate. Saya tahu maksudnya apa. Kalau saya translate dia bilang, 'Cuma ayah yang mengerti kakak'," kata Ruben sambil menirukan perkataan sang anak.
ADVERTISEMENT
"Dia pengin dimengerti, jadi enggak boleh salah penyampaian. Jadi saya harus detail menerangkannya," lanjutnya.
Meski mengalami kesulitan untuk pelajaran Bahasa Indonesia, Betrand Peto tetap unggul di beberapa pelajaran lainnya. Sebut saja matematika, ilmu pengetahuan alam (IPA), dan Bahasa Mandarin.
Kendati demikian, Ruben justru menantang anaknya itu untuk lebih baik dalam bidang kesenian.
"Enggak ada (hadiah). Kalau Betrand lagi saya tantang untuk hafal satu lagu karena dia sudah les piano 2 bulan. Jadi harus bisa satu lagu dengan pianonya," akunya.
Lebih lanjut, kakak Jordy Onsu ini menerangkan bahwa dirinya dan Sarwendah, saling bekerja sama dalam hal mengontrol pendidikan buah hati mereka. Beruntungnya, karena Betrand tidak menggunakan gadget, maka ia pun bisa fokus mengikuti aturan dari orang tuanya.
ADVERTISEMENT
"Jadi, dia sampai rumah, sambil makan di meja dia ceritakan semua yang terjadi di sekolah. Kemudian kerjakan tugas, kalau tidak les. Kalau les ya selesai les, malamnya dia kerjakan tugas sekolah. Kalau weekday jarang ambil kerjaan di tv karena waktunya enggak ada," tutup Ruben Onsu.