Ruben Onsu Ungkap Betapa Sedih Dirinya saat Harus Rumahkan 2.500 Karyawan

22 Mei 2020 11:48 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presenter Ruben Onsu saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta, Rabu, (19/2). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Presenter Ruben Onsu saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta, Rabu, (19/2). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Imbas pandemi COVID-19 dirasakan Ruben Onsu bukan hanya sebagai pelaku dunia hiburan, melainkan juga pebisnis. Ya, sejak virus corona merajalela, omset perusahaannya menurun hingga 70 persen.
ADVERTISEMENT
Presenter berusia 36 tahun tersebut juga terpaksa merumahkan karyawan-karyawannya. Dari 6.500 karyawan yang bekerja di 135 outlet miliknya, sebanyak 4.000 karyawan berhasil ia selamatkan.
Sisanya—mereka yang jumlahnya mencapai 2.500 itu—harus dirumahkan. Hanya saja, Ruben Onsu memberikan kompensasi sebesar satu bulan gaji dan THR (tunjangan hari raya).
Ruben Onsu. Foto: Ronny/kumparan
Mengenai itu dikisahkan Ruben Onsu kepada Helmy Yahya ketika mereka berbincang dalam video yang diunggah baru-baru ini ke kanal YouTube Helmy Yahya Bicara.
"Itu sudah maksimalnya kenapa saya kasih kayak gitu. Sebenarnya, kan, satu bulan gaji juga sudah oke. Situasinya tidak oke. Ini maksimal yang bisa saya lakukan karena minimal mereka bisa dua bulan napas," tutur suami penyanyi Sarwendah itu.
Ruben Onsu melanjutkan, jika kondisi perusahaan sudah pulih dan 2.500 karyawan yang dirumahkan belum mendapat pekerjaan baru, ia bertekad memprioritaskan mereka untuk direkrut kembali.
ADVERTISEMENT
Helmy Yahya kemudian bertanya bagaimana perasaan Ruben Onsu ketika harus merumahkan para karyawannya. Dengan nada pilu, lelaki yang akrab disapa Bensu tersebut mencurahkan apa yang ia rasakan.
"Wah, itu berkecamuk rasanya. Berkecamuk, sedih gitu. Ya, saya pernah ngerasain jadi orang susah. Ini bukan keputusan dari yang kami mau gitu. Tapi, ya, saya lagi menakhodai kapal soalnya. Saya bertanggung jawab dengan cara menurunkan awak kapalnya. Saya kembalikan tidak dengan tangan kosong. Kondisinya, saya harus terus melaju, kena terpaan terus, ombak dan sebagainya," tutur Ruben Onsu.
Menurut Ruben Onsu, keputusan untuk merumahkan 2.500 karyawan telah dipertimbangkan melalui proses yang tak singkat. Ia dan pihak-pihak yang bersangkutan mematangkan itu dalam waktu satu pekan.
ADVERTISEMENT
"Wah, saya sedih. Kebayang mereka pulang, punya keluarga. Ya, maksudnya, mendengar ini, ya, mereka harus dirumahkan karena saya enggak bisa. Juga ada beberapa yang saya keluarkan kocek pribadi saya karena, kalau ngomongin uang perusahaan, lagi enggak sehat. Pemasukan ada, tapi enggak nutup," pungkas Ruben Onsu dengan suara bergetar.