Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Rudi Soedjarwo Angkat Kisah Pribadi dalam Film Saat Menghadap Tuhan
11 Juni 2024 10:50 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ide cerita Saat Menghadap Tuhan muncul dari pengalaman pribadi Rudi. Cerita tersebut ia kembangkan dan tulis naskahnya bersama dengan Djemima.
"Dari sekian banyak tindak kekerasan traumatis yang acap kali menimpa remaja, siapa yang paling bertanggung jawab melindungi dan membimbing mereka? Saya berharap penonton selalu mengenali diri sendiri dan menggali kehidupan secara lebih dalam," kata Rudi dikutip dari keterangan resmi kepada kumparan.
Film ini juga bisa disebut sebagai pemantik dialog, mempertanyakan nilai yang dikenalkan ke masyarakat sejak lama.
"Dengan berpikir kritis, tuturan kisah Saat Menghadap Tuhan, diharapkan mendorong penonton untuk berani vokal, bertindak, hingga memutus rantai trauma dan luka batin yang disebabkan oleh generasi pendahulunya," jelas Rudi.
Film Pertama RexCorp
Saat Menghadap Tuhan jadi film pertama yang diproduksi oleh rumah produksi baru rintisan Rudi, RexCorp.
ADVERTISEMENT
Film ini dibintangi oleh Rafi Sudirman, Abielo Parengkuan, Denisha Wahyuni, Dede Satria, Cindy Sebastiani, Gilbert Pattiruhu, Aryani Willems, hingga Poppy Sovia.
Saat Menghadap Tuhan mengisahkan empat remaja dengan masalah masing-masing. Tiap kisah dari keempat protagonis ini, mewakili satu isu yang ditemui di tengah masyarakat saat ini.
Damar (Rafi Sudirman), tumbuh dengan trauma dan kemarahan yang mengendap setelah menyaksikan ayahnya mati sia-sia di tangan seorang preman.
Terbiasa diajarkan untuk tidak mengutarakan isi hatinya, emosi dalam dirinya seperti gunung berapi aktif yang bisa meletus kapan saja.
Gito (Abielo Parengkuan), adalah sahabat Damar yang lahir dari keluarga serba berkecukupan. Di balik hidupnya yang tampak tak bermasalah, komunikasi antar dirinya dan orang tua membuat ia tumbuh menjadi pribadi yang kikuk secara sosial. Hal itu membuatnya jadi sasaran perundungan.
ADVERTISEMENT
Nala (Denisha Wahyuni) hidup di tengah keluarga yang gagal menjadi ruang aman dan lingkar pelindung utama bagi seorang remaja. Setiap lelaki di keluarganya tampak enteng saja menyakiti perempuan.
Untungnya, Nala bisa menemukan ketenangan dalam aktivitas dalam bermusik, yang ia gunakan sebagai pelarian dari pahitnya realita.
Sementara Marlo (Dede Satria), adalah sosok jagoan di sekolah. Dia tumbuh dengan bahasa cinta berwujud kekuasaan. Dibesarkan oleh ayah yang biasa membuatnya merasa kerdil, Marlo pun tumbuh menjadi remaja yang tak sungkan merundung dan membuat orang lain juga merasa kecil. Dia menciptakan rantai trauma yang diteruskan antargenerasi.
Rayakan 25 Tahun Berkarya
Saat Menghadap Tuhan menandai 25 tahun Rudi berkarya di industri film Indonesia. Satu hal yang selalu konsisten dilakukan Rudi sejak film pertamanya adalah menghadirkan aktor-aktris baru.
ADVERTISEMENT
Empat tokoh dalam Saat Menghadap Tuhan diperankan oleh empat aktor dan aktris baru dan berbakat.
Dari rekam jejaknya, film-film Rudi kerap menjadi batu loncatan bagi para pemain muda berbakat, yang di kemudian hari, berhasil berkembang menjadi aktor dan aktris papan atas.
“Kenikmatan dan kepuasan saya bikin film adalah bila mampu melahirkan manusia-manusia baru yang berbakat, baik di depan layar maupun di belakang layar dalam film saya. Jadi, karya saya bukan hanya filmnya, tapi juga manusia yang terlibat dalam pembuatannya. Hal itu yang membuat semua jadi layak diperjuangkan," tutup Rudi Soedjarwo.