Saga, Anak Anji yang Pecahkan Rekor sebagai Pencipta Lagu Termuda

12 April 2018 17:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anji dan Wina temani Saga terima rekor MURI. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anji dan Wina temani Saga terima rekor MURI. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
ADVERTISEMENT
Saga Omar Nagata, anak laki-laki dari pasangan suami istri Anji dan Wina Natalia, baru saja merilis video klip single ciptaannya sendiri berjudul 'Telor Dadar' pada hari ini, Kamis (12/4). Video klip tersebut menggunakan animasi yang cukup menyegarkan untuk kalangan anak-anak.
ADVERTISEMENT
“Jam setengah 5 sore (tadi) rilis video klip ‘Telor Dadar’. Video animasi bagus. Anak-anak akan suka, karena adik dia (Saga) aja suka. Itu 2D, jadi nanti ada muka Saga tapi badan dan background animasi semua,” ungkap Anji saat ditemui bersama istri dan anaknya, Saga, di kawasan Aren Jaya, Bekasi Timur.
Didukung oleh PAPRI, Anji akhirnya mendaftarkan anaknya ke Museum Rekor Indonesia untuk mencatatkan nama Saga sebagai pencipta lagu termuda di Indonesia. Atas capaiannya tersebut, pelantun 'Dia' ini mengaku bangga dan siap untuk terus mendukung potensi sang anak.
“Pencipta lagu termuda yang tercatat di MURI itu 'kan awalnya berusia 11 tahun, sekarang Saga berusia 4 tahun. Saga ini benar-benar lirik dan notasi ‘Telor Dadar’ itu diciptain sendiri. Saya punya dokumentasinya saat lagu dia tercipta pertama kali,” kata Anji seraya menunjukkan video kala Saga sedang asyik bersenandung menyanyikan ‘Telor Dadar’ untuk pertama kalinya.
ADVERTISEMENT
Meski Saga sudah mendapatkan rekor MURI, Anji dan Wina sepakat untuk tidak mengarahkannya menjadi seorang penyanyi atau pencipta lagu profesional. Wina hanya ingin Saga melihat bahwa kedua orang tuanya mendukung perkembangan kreativitasnya sejak muda.
“Kreatifnya sih yang penting. Enggak buat jadi penyanyi atau pencipta lagu. Cuma kembangkan dia jadi kreatif aja. Bagaimana di usia dini dia bisa ciptain lagu sendiri,” ujar Wina.
“Kami lebih senang dia disebut kreator,” sambung Anji yang kala itu datang mengenakan kumpluk hitam.
Anji, Wina, dan Saga. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anji, Wina, dan Saga. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
Anji tidak mau memaksakan anaknya itu karena merasa saat ini Saga masih memiliki banyak hal yang dicintai. Seandainya pun menjadi penyanyi, ia ingin putranya bisa punya kemampuan lain yang juga baik untuk masa depannya.
ADVERTISEMENT
“Dia punya hal lain yang dia suka, menggambar bisa. Gambarnya bagus dia. Dokter hewan juga bisa. Dia ‘kan suka hewan. Pencipta lagu. Di Indonesia ada Tompi dokter penyanyi juga, Anji guru Mandarin bisa jadi penyanyi,” katanya.
Anji dan Wina temani Saga terima rekor MURI. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anji dan Wina temani Saga terima rekor MURI. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
Hal lain yang membuat Anji dan Wina semakin bangga pada prestasi Saga sebagai pencipta lagu termuda adalah perkembangan bahasanya yang pesat. Wina menceritakan bahwa ia sempat sedih lantaran putranya itu sempat terlambat bicara.
“Saga ini anak yang telat berbicara. Jadi orang tua jangan takut kalau anaknya telat bicara. Ini bisa anak empat tahun sampai pecahin rekor lagi. Dia ini baru umur tiga tahun bisa bicara,” ungkap Wina.