Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Saksi Kasus Penyekapan Mantan Sopir Nindy Ayunda Ngaku Dapat Ancaman Pembunuhan
23 November 2022 19:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saksi yang dihadirkan ialah Lia Karyati, yang tak lain merupakan mantan babysitter Nindy Ayunda. Lia mengaku tahu betul adanya tindak penyekapan terhadap mantan sopir Nindy Ayunda, Sulaeman.
Lia pun tak menampik dirinya juga merupakan korban penyekapan. Namun, ketika itu dia masih diperbolehkan menghubungi keluarganya.
"Kontakan, tapi ngomongnya lagi kerja biasa. Kalau keluargaku, tahunya cuma kerja karena aku, kan, memang enggak pulang pergi, dan Leman (Sulaeman) pulang pergi, di situ keluarganya heran," tutur Lia di Polres Metro Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Menurut Lia, ia juga sempat disuruh membantah adanya tindakan penyekapan tersebut. Pada saat itu, Lia mendapat ancaman pembunuhan.
"Konferensi pers juga pernah, itu aku suruh ngomong enggak disekap, tapi itu disuruh. Aku enggak ngomong kalau itu disekap karena mau dicongkel matanya sama dibunuh," ujar Lia.
ADVERTISEMENT
Ancaman tersebut rupanya amat mempengaruhi psikis Lia. Sampai saat ini, Lia mengaku masih kerap dilanda ketakutan.
"Trauma banget. Aku enggak mau datang ke Polres lagi. Sebenarnya aku enggak mau ke daerah (Jakarta) Selatan karena semua kejadian ada di Jakarta Selatan," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, kuasa hukum pelapor, Fahmi Bachmid, mengaku heran mengapa Lia diminta membantah adanya penyekapan.
"Logikanya, kalau dia tidak disekap, mengapa dia harus menyampaikan kepada salah satu wartawan? Kalau memang tidak disekap, ya, enggak usah ngomong sama media, pulang aja," ujar Fahmi.
Lebih lanjut, Fahmi mengatakan bahwa Lia dan Sulaeman benar-benar tertekan saat mendapat ancaman tersebut. Kata Fahmi, Lia juga sudah membeberkan identitas pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kasus itu.
ADVERTISEMENT
"Kalau enggak ngomong begitu, dia pasti diancam dan ketakutannya sampai sekarang. Itu sudah disampaikan ke BAP siapa pelakunya, pasti lebih dari satu," tandasnya.