Sal Priadi Tak Pernah Suka Cover Lagu Orang Lain, Ini Alasannya

Sal Priadi rilis mini album bertajuk "MARKERS AND SUCH". Foto: Sal Priadi

Musisi Sal Priadi sejak beberapa tahun terakhir sukses menyita perhatian publik. Sebab, ia mampu membuat berbagai karya lagu dengan cara penyampaiannya yang unik.

Sal pun akhirnya angkat bicara mengenai gayanya dalam mencipta berbagai lagu unik. Menariknya, membuat lagu ternyata sudah jadi kebiasaan yang Sal gemari sejak muda.

"Aku, tuh, dari dulu, kalau orang baru belajar main musik senangnya mainin lagu orang lain, cover, aku memang dari dulu sukanya, tuh, cari nada enak, habis itu suka bikin lagu sendiri," ungkap Sal Priadi saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Sal Priadi rilis mini album bertajuk "MARKERS AND SUCH". Foto: Sal Priadi

Sal mengakui, lagu yang dibuatnya dulu tidak sebagus sekarang. Namun, ia tak pernah berhenti berusaha hingga akhirnya menemukan satu titik terang dalam berkarya.

"Lalu, ada satu waktu kayak aku punya kebiasan nulis dan, kalau ada teman cerita apa gitu, misal dia cerita dia diselingkuhin, pulang-pulang aku bisa nambah bumbu ini dan itu sampe jadi lagu," tuturnya.

Pelantun lagu Serta Mulia itu menganggap bahwa kebiasaan menulis itu jadi titik awal dirinya bisa membuat lagu yang bagus. Menulis juga membuatnya semakin bisa menemukan jati diri.

"Semua bermula dari situ, sih. Ya, dari sana lama-lama aku bisa bikin lagu dengan bahasa aku dan keunikanku sendiri," kata Sal Priadi.

Sal Priadi. Foto: Instagram / @sarahdeshita

Sal Priadi kini menjadi salah satu musisi yang ambil bagian dari kampanye IDentitasku dari Spotify. Kampanye ini resmi diluncurkan di Lucy in the Sky, SCBD, Jakarta Selatan pada Selasa (11/10).

IDentitasku menjadi upaya Spotify dalam merayakan keberagaman budaya dan identitas musik dari seluruh Indonesia. Sal menjadi wakil dari daerah Jawa Timur yang merupakan tanah kelahirannya.

Selain Sal Priadi, ada beberapa artis lain yang juga turut terlibat. Tiga di antaranya adalah Hindia sebagai wakil Jakarta, Yura Yunita sebagai wakil Jawa Barat, dan Ndarboy Genk sebagai wakil Yogyakarta.