Sara Wijayanto Pernah Jadi Korban Kekerasan: Dipukul sampai Muka Babak Belur

11 Juni 2020 14:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sara Wijayanto. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sara Wijayanto. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Artis Sara Wijayanto kini hidup bahagia bersama suaminya, Demian Aditya. Rumah tangga keduanya harmonis dan jauh dari kabar miring.
ADVERTISEMENT
Namun, siapa sangka, perempuan 41 tahun ini pernah menjadi korban kekerasan. Pengalaman tersebut Sara bagikan saat berbincang dengan Deddy Corbuzier. Perbicangan itu diunggah di kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Kala itu, pemain film The Doll ini terjerumus dalam lembah gelap narkoba saat duduk di bangku SMA. Hingga akhirnya, Sara Wijayanto bertemu dengan seorang laki-laki. Mereka pun menjalin hubungan asmara.
“Dua tahun pertama, oke, on and off, tuh, makai ya. Tahun ketiga mulai abusive. Pertama kali tiba-tiba dia meledak, aku inget dia mecahin botol, terus aku dicekek, botolnya mau ditusuk ke aku. (Dia bilang) ‘Kalau lo sampai keluar air mata, gue tusuk ini botol.’ Ke leher dan aku udah kerasa, udah nempel, aku kerasa kedorong agak perih di sini,” kata Sara sambil menunjuk bagian kanan lehernya.
Sara Wijayanto. Foto: Munady Widjaja
Pada saat itu, kakak Adinia Wirasti ini mengaku kaget. Sebab, selama dua tahun berpacaran, laki-laki tersebut tidak pernah melakukan tidak kekerasan. Meski begitu, hubungan keduanya tetap berlanjut.
ADVERTISEMENT
“Selalu ada harapan di situ. Aku tahunya itu adalah cinta. Aku tahunya, ‘Oh, dia sebenarnya enggak gini, kok, orangnya,’” tutur Sara.
Seiring berjalannya waktu, ada momen ketika Sara berdoa kepada Sang Pencipta. Wanita kelahiran 6 Mei 1979 ini meminta agar dibukakan cara untuk keluar dari permasalahan itu.
“Setiap aku minta putus, pasti dia marah dan itu yang aku takut. Di kepala aku, nih, aku takut banget, dia itu segalanya. Kayak, apa yang keluar dari mulutnya dia, aku percaya. Aku seperti di-brainwash, ‘Kalau lo cerita tentang ini ke orang-orang, gue akan cari keluarga lo, gue akan bunuh keluarga lo.’ Dan itu, tuh, aku percaya. Aku percaya 100 persen,” ungkap Sara.
Sara Wijayanto. Foto: Dok. Munady Widjaja
Penyiksaan yang dialami oleh Sara tidak hanya menyerang fisik, tapi juga mentalnya. Sara disebut seperti laki-laki dan tidak akan ada pria yang mau dengannya. Karena mendapat ancaman, Sara tidak berani melaporkan hal itu pada orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Beragam tindak kekerasan pernah Sara terima. Mulai dari dipukul hingga perutnya ditendang.
“Dipukul, ditendang, ini muka sampai mata aku enggak bisa buka, sampai, ya, hancur. Sampai kalau ngaca, tuh, (muka) udah ungu-ungu, udah babak belur. Dia kadang-kadang mukul di sini (kepala bagian bawah), nendang di bagian perut. Ya, ekstrem banget,” tutur Sara.
“Aku ingat banget, aku disiram pakai alkohol. Kalau dulu crystal meth, ada bakar itu, kan. Bahan bakarnya alkohol 96 persen itu, kan, disiram, ‘Kalau lo teriak, gue bakar.’ Terus sampai ada juga peniti, ditusuk-tusuk ke kaki aku. Nah, itu sampai udah enggak berasa (sakitnya),” lanjutnya.
Sara Wijayanto. Foto: Munady/kumparan
Usai melakukan penyiksaan pada Sara, kekasihnya saat itu akan meminta maaf sampai menangis. Sara mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa berdoa kepada Tuhan.
ADVERTISEMENT
Hingga suatu hari, rumah kekasihnya tersebut digerebek polisi. Pada titik itulah, Sara merasakan kehadiran Tuhan.
“Cuma bisa doa dan enggak tahu kenapa, suatu hari waktu itu, tiba-tiba rumah itu digerebek karena dia ternyata target operasi,” kata Sara.
Sara yang berada di rumah itu tidak turut ditangkap polisi. Dia diserahkan kembali ke keluarganya.
“Logikanya, aku ditangkap juga, tapi aku dipisahin sama kepala polisinya, ‘Dek, kamu sadar enggak, sih, kamu hanya digunain sama dia? Coba deh, call your dad, minta dijemput sekarang.’ Aku mengalami Tuhan di situ. Aku diselamatin,” tutup Sara Wijayanto.