Sastrawan Remy Sylado Meninggal Dunia

12 Desember 2022 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjenguk Remy Sylado. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjenguk Remy Sylado. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Japi Panda Abdiel Tambajong atau yang lebih dikenal dengan nama pena Remy Sylado meninggal dunia pada hari ini, Senin (12/12). Penulis novel terkenal Ca-Bau-Kan (Hanya Sebuah Dosa) tersebut mengembuskan napas terakhirnya di usia 77 tahun.
ADVERTISEMENT
Kabar duka itu diketahui dari kicauan Twitter Fadli Zon. Sambil menyampaikan ucapan duka, ia menyertakan potretnya kala menjenguk Remy Sylado di rumah sakit.
"Selamat jalan Bang Remy Sylado. Baru beberapa hari lalu ngobrol ttg Elvis Presley n manajernya Kolonel Tom Parker. RIP," kicau Fadli Zon.
Salah satu sahabat Remy Sylado, yakni Jose Rizal Manua, mengonfirmasi kebenaran kabar duka tersebut.
"Iya, benar (Remy Sylado meninggal)," kata aktor sekaligus pendiri Teater Tanah Air itu kepada awak media, Senin siang.
Hanya saja, Jose Rizal Manua tak memberi tahu lebih detail mengenai berpulangnya Remy Sylado.
Yang jelas, Remy Sylado dikabarkan sakit pada Januari lalu. Saat itu, ia disebut sudah setahun terbaring sakit, ada sakit di bagian kaki dan pinggangnya.
ADVERTISEMENT
Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta kala itu langsung menjenguk Remy Sylado. Ia juga mengurus agar Remy dirawat di rumah sakit.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjenguk Remy Sylado. Foto: Dok. Istimewa
Kini, jenazah Remy Sylado disemayamkan di kediamannya. Mengenai itu disampaikan oleh sang anak, Pras.
"Sekarang sedang disemayamkan di rumah," ujar Pras kepada kumparan.
Mengilas balik, Remy Sylado memulai karier sebagai wartawan. Ia kemudian menulis banyak novel.
Remy Sylado juga dikenal piawai melukis, berdrama, dan tahu banyak tentang film. Almarhum pernah dianugerahi hadiah Kusala Sastra Khatulistiwa 2002 untuk novel Kerudung Merah Kirmizi.