news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Satpol PP Patahkan Gitar, Charly Van Houten: Aksinya Menghina Para Musisi

9 Juni 2021 19:00 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Musisi sekaligus vokalis Setia Band, Charly Van Houten. Foto: Instagram: @charly_setiaku.
zoom-in-whitePerbesar
Musisi sekaligus vokalis Setia Band, Charly Van Houten. Foto: Instagram: @charly_setiaku.
ADVERTISEMENT
Aksi satpol PP yang mematahkan gitar para pengamen di Pontianak saat terjaring razia langsung menuai kecaman. Sejumlah musisi langsung bereaksi, salah satunya vokalis Setia Band, Charly Van Houten.
ADVERTISEMENT
Charly sangat menyayangkan sikap satpol PP yang dinilai arogan karena telah mematahkan alat musik yang dipakai para pengamen untuk mencari nafkah. Bahkan, aksi satpol PP itu dianggap sebagai bentuk penghinaan kepada para musisi.
"Sorry aku harus bilang, ini perilaku yang sangat kurang ajar dan tak punya etika. Seperti orang yang tak berpendidikan. Apa pun alasannya, perilaku yang dilakukan oleh oknum satpol PP ini sudah menghina dan merendahkan seluruh musisi dan teman-teman pengamen," ungkap Charly van Houten, Rabu (9/6).
Aksi Satpol PP mematahkan gitar pengamen. Foto: Istimewa

Charly Van Houten Minta Pengamen Dibina

Charly Van Houten mengaku sedih melihat cara kerja aparat dalam menertibkan para pengamen jalanan. Menurutnya, aksi mematahkan gitar itu tak perlu dilakukan oleh mereka.
ADVERTISEMENT
"Sedih, loh, Pak, melihat Anda dengan pedenya merusak dan menghancurkan sebuah alat musik yang menjadi cangkul buat para musisi. Di saat kondisi para seniman dan musisi mati suri karena keadaan pandemi, eh, malah diperlihatkan perilaku tidak baik seperti ini," ujarnya.
Charly Van Houten Foto: Instagram/@charly_setiaku
Musisi berusia 41 tahun ini kemudian mengatakan bahwa sudah seharusnya aparat memberikan edukasi yang baik ketimbang menghancurkan alat musik.
"Harus mengedukasi yang baik, bukan dengan cara seenaknya. Teman-teman semua pengamen jalanan harusnya dibina, diberikan ruang. Jujur, aku, sih, enggak terima, setelah ramai baru minta maaf. Ini harus diklarifikasi yang benar dan menjadi pelajaran yang baik. Anda membuat para musisi sakit hati," pungkasnya.