‘Say, I Love You’ Jadi Film Terakhir Dinda Hauw Sebelum Berhijab

Dinda Hauw Foto: Ronny

Film terbaru Dinda Hauw, ‘Say, I Love You’ akan tayang pada tanggal 4 Juli mendatang. Dalam film ini Dinda berperan sebagai Sheren, salah satu siswi SMA Selamat Pagi Indonesia yang memiliki mimpi besar.

Namun, penampilan Dinda di film garapan sutradara Faozan Rizal itu tampak berbeda. Di poster maupun di film, Dinda tampil tanpa hijab.

Sementara, sejak awal 2019 lalu, aktris berusia 22 tahun ini sudah mantap berhijab dan menutup aurat.

Dinda pun memberikan penjelasan bahwa syuting film dilakukan setahun yang lalu.

“Aku mau kasih tahu bahwa ‘Say, I Love You’ ini adalah film terakhir aku sebelum aku berhijab. Jadi banyak orang yang mungkin melihat, ‘oh Dinda di sini belum berhijab’ atau gimana-gimana. Cuma aku pengin kalian semua untuk memaklumi itu,” kata Dinda Hauw, ditemui di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/6) malam.

Dinda Hauw Foto: Ronny

Perempuan kelahiran 14 November 1996 itu mengakui ada beban yang dirasakan justru setelah film ini tayang. Untuk selanjutnya, Dinda akan berusaha sebisa mungkin tidak menerima pekerjaan yang mengharuskannya membuka hijab.

“Karena orang-orang pasti berpikiran bahwa, ‘kok Dinda mempermainkan hijab’. Aku bener-bener enggak mau banget orang sampe … sebenarnya kalau opini orang aku lebih ya udah, bodo amat. Yang aku takutkan orang mencontoh itu, aku enggak mau sama sekali,” ungkap Dinda Hauw.

“Aku pengin teman-teman pada tahu (ini film terakhir sebelum hijab) aku syuting film ini satu tahun sebelum film ini tayang. Jadi ini film udah lama, cuma baru tayang sekarang aja sih,” lanjutnya.

Dinda Hauw Foto: Ronny

Film ‘Say, I Love You’ merupakan adaptasi dari kisah nyata. Dinda yang memerankan sosok di mana orang aslinya masih hidup, menjadi kesulitan tersendiri baginya.

“Sebenernya kesulitan dari aku soalnya pertama setiap aku syuting aku merasa deg-degan karena orang yang asli masih ada sampe sekarang. Terus aku enggak punya basic dance sama sekali,” ujarnya.

Kesulitan lain yang dihadapi olehnya adalah saat ia harus melalukan dialog dengan bahasa Jawa. Kendati sulit, namun Dinda berhasil menyelesaikan itu semua dengan baik.

“Aku juga agak susah ngomong bahasa Jawa, lidahku pun juga rada-rada, susah lah ditambah aku juga cadel. Jadi, ya Allah gimana sih susah banget. Itu sih yang menurutku sulit tapi semuanya alhamdulilah bisa dijalanin satu persatu,” tutupnya.