Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Limbad dikenal sebagai pesulap dengan aliran faqir magic, yakni aliran sulap yang menampilkan adegan-adegan yang terkesan berbahaya dan menegangkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Limbad juga identik dengan pakaian serba hitam, rambut gimbal panjang, gigi taring, dan tidak berbicara.
Rupanya, menjadi seorang pesulap bukan profesi pertama yang digeluti oleh pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, ini.
“Tahun 90-an, dia (Limbad) pernah jadi pegawai negeri,” ucap Limbad melalui perantara Zian Zigas, dalam program Siyap Bos, Selasa (5/5).
Rupanya, pria 47 tahun ini punya alasan tersendiri, hingga akhirnya dia memutuskan untuk beralih profesi dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Tegal, menjadi pesulap.
“Karena dulu warganya itu senang banget dunia magic. Akhirnya, berhenti jadi pegawai negeri, lebih fokus ke sulap,” ujar Limbad melalui perantara Vicky Prasetyo yang hadir dalam program itu.
Limbad mengaku sudah belajar sulap, sejak duduk di bangku sekolah dasar. Dia terinspirasi untuk main sulap dari lingkungan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
“Awalnya sering nongkrong di alun-alun kota Tegal, banyak yang nongkrong, suka main sulap, jadi terinspirasi dari situ, ikutan, belajar,” tutur Limbad melalui Zian.
Setelah menjadi seorang pesulap, Limbad pernah mengalami kegagalan saat sedang tampil. Kala itu, dia melakukan aksinya tersebut di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Waktu itu, atraksinya orang yang tidak pernah bisa pikirkan itu, menarik sebuah truk yang besar pakai tali,” ungkap Limbad melalui Vicky Prasetyo.
“Waktu dia dalam proses pertunjukan, kakinya sampai patah, akhirnya master diminta pertanggungjawaban untuk show-nya dihentikan dulu,” sambungnya.
Kendati demikian, kejadian tersebut tak membuat Limbad menyerah untuk menjadi seorang pesulap.
“Justru itu yang mendorong dia jadi semangat dan belajar lagi, karena tidak pernah ada keberhasilan tanpa kegagalan,” tutur Limbad melalui Vicky Prasetyo.
ADVERTISEMENT