Sejumlah Fakta Seputar Serial 'The Witcher'

17 Desember 2019 16:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Geralt dari Rivia. Foto: Dok. Netfilx
zoom-in-whitePerbesar
Geralt dari Rivia. Foto: Dok. Netfilx
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Netflix telah meluncurkan trailer terbaru dari serial original fantasi pertamanya, 'The Witcher', beberapa hari lalu. Serial tersebut akan tayang perdana pada 20 Desember mendatang.
ADVERTISEMENT
Diadaptasi dari novel fantasi terlaris dunia karya Andrzej Sapkowski, 'The Witcher' menceritakan kisah Geralt dari Rivia (Henry Cavill), seorang pembunuh monster bayaran yang berjuang mencari jati dirinya.
Sebagai pembunuh bayaran, Geralt justru sering melihat bahwa ternyata manusia bisa lebih kejam dari monster. Hal ini membuat dirinya sadar bahwa kebaikan dan kejahatan tidak semudah itu untuk dinilai.
Geralt dari Rivia. Foto: Dok. Netfilx
Seiring berjalannya waktu, takdir mempertemukan Geralt kepada Yennefer dari Vengerberg (Anya Chalotra)--seorang penyihir wanita yang sangat kuat--, dan Putri Cirilla (Freya Allan)--seorang putri kerajaan yang membawa rahasia besar--.
Bagi para penggemar 'The Witcher', Netflix akan memberikan fakta-fakta terbaru lainnya dari serial fantasi ini:
Nama-nama di balik dunia fantasi 'The Witcher'
The Witcher. Foto: Dok Netflix
The Witcher dibuat oleh Lauren Schmidt Hissrich, otak di balik sejumlah serial yang populer seperti 'The Umbrella Academy', 'Marvel’s The Defenders', dan 'Marvel’s Daredevil'.
ADVERTISEMENT
Penggarapan dunia The Witcher yang besar, merupakan proses panjang bagi Schmidt Hissrich, yang memulai proyeknya sejak September 2017.
Dia dan timnya selalu berusaha agar serial ini membawa suasana dan kisah-kisah yang sama dengan novelnya. Schmidt Hissrich pun mengaku sulit untuk mendefinisikan genre dari The Witcher.
“Kami selalu berusaha menjauh dari konsep dan kata ‘medieval’ dalam segala aspek produksi. Kami ingin lebih berfokus pada dunia ‘The Continent’ itu sendiri,” ujar Schmidt Hissrich melalui keterangan tertulis yang diterima kumparan, Selasa (17/12).
Dunia The Witcher dibangun oleh sebuah tim yang berasal dari berbagai industri kreatif ternama. Di antaranya adalah desainer produksi Andrew Laws ('Warrior', 'The Last Face', 'Phone Booth', 'Jack Ryan: Shadow Recruit'), desainer kostum Tim Aslam ('Black Sails').
ADVERTISEMENT
Sementara sinematografer digarap Gavin Struthers ('Nightflyers', 'The Alienist', 'Marco Polo') dan Jean-Philippe Gossart ('Into the Badlands', 'Britannia', 'Strike Back'), supervisor VFX Julian Parry ('The Terror', 'Camelot', 'Vikings'), dan stunt coordinator Franklin Henson ('Vikings', 'Tomb Raider', 'Gravity', 'Sherlock Holmes').
Menurut Schmidt Hissrich, penonton nantinya akan dibawa ke sebuah dunia fantastik, yang mana mereka akan mengikuti perjalanan tiga karakter berbeda.
“Karakter-karakter tersebut memiliki takdir untuk selalu hidup sendirian, namun berhasil menemukan posisi mereka di dunia ketika bertemu satu sama lain,” imbuh Schmidt Hissrich.
Karakter utama 'The Witcher' dari perspektif para pemainnya
Geralt dari Rivia. Foto: Dok. Netfilx
Netflix baru-baru ini mengeluarkan video perkenalan karakter utama The Witcher dari perspektif para pemainnya: Henry Cavill, Anya Chalotra, dan Freya Allan.
ADVERTISEMENT
Menurut Cavill, Witcher adalah mutan yang memiliki pekerjaan untuk memburu monster. Sebagai makhluk yang dibenci oleh semua spesies di Benua, sulit baginya untuk memiliki kepribadian yang menyenangkan.
Meski berpenampilan dingin, Geralt merupakan sosok yang baik walau terkadang dapat melakukan hal-hal yang buruk.
Geralt memiliki selera humor yang kering, namun itu bagian dari pesonanya. Kekuatan terbesarnya adalah kemampuannya untuk mencintai sesuatu dan rasa percayanya pada kebaikan manusia,” ujar Cavill.
Witcher diciptakan dari kombinasi ramuan dan sihir. Sehingga efeknya sangat agresif pada tubuh mereka. Witcher dapat meminum berbagai macam ramuan yang bisa membuat mereka lebih kuat. Meski mantra yang dimiliki Witcher adalah sihir yang standar, namun sangat efektif.
“Gabungkan itu dengan keahlian pedang, kecepatan, ketangkasan, dan kekuatan yang luar biasa. Hasilnya adalah, sebuah karakter yang sangat menarik,” tutup Cavill.
Yennefer dari Vengerberg. Foto: Dok Netflix
Untuk karakter Yennefer, Anya Chalotra menjelaskan bahwa ia adalah sosok yang terus berperang dengan dirinya sendiri. Masa kecilnya sangat tragis--penuh frustrasi, kemarahan, dan kebingungan--.
ADVERTISEMENT
Lahir dengan tulang belakang bengkok dan rahang tidak normal, membuat sang ayah sangat membencinya. Namun, itu adalah momen awal dari seluruh perjalanan Yennefer yang akhirnya membentuk kehidupan.
Yennefer menciptakan versi unik dirinya sendiri, seseorang yang tidak suka basa-basi, suka memegang kendali, dan berbahaya. Penderitaan yang dilaluinya merupakan tantangan yang sangat hebat," ujar Chalotra.
Dia ingin memiliki suatu hubungan, namun rasa ketakutan dan ketidakpercayaan dirinya lah yang menyebabkan kekacauan. Dia sangat kuat dan luar biasa,” sambungnya.
Freya Allan sebagai Putri Cirilla. Foto: Dok. Netfilx
Sedangkan Freya Allan yang berperan sebagai Putri Cirilla alias Ciri, merasa ada yang spesial dari gadis tersebut. Sebagai seorang putri, dia tidak memiliki pengalaman di dunia luar.
Ciri ingin terbebas dari kehidupan kerajaan yang ketat, namun tiba-tiba malah terjerumus di dunia yang sangat brutal. Dia harus kehilangan semua orang yang dikenalnya dalam waktu semalam, dan banyak yang memburunya.
ADVERTISEMENT
“Tema utama The Witcher adalah rasa kehilangan dan sebuah pencarian akan keluarga. Ciri memegang teguh pesan neneknya, dan itulah yang membuatnya tetap bertahan hidup. Dia hanya tidak tahu harus mulai dari mana,” ujar Allan.