Selfie Ratu Kecantikan Miss Irak dan Miss Israel Tuai Kontroversi

16 Desember 2017 17:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Miss Irak dan Miss Israel (Foto: Instagram @sarahidan)
zoom-in-whitePerbesar
Miss Irak dan Miss Israel (Foto: Instagram @sarahidan)
ADVERTISEMENT
Peserta Miss Universe 2017 yang berkumpul di kota Las Vegas tidak menyia-nyiakan peluang untuk berfoto bersama para kontestan lain. Termasuk Sarah Idan seorang Miss Irak dan Adar Gandelsman seorang Miss Israel.
ADVERTISEMENT
Namun saat diunggah, aksi selfie yang dilakukan ratu kecantikan Miss Irak dengan Miss Israel ternyata menerima beragam dari reaksi para netizen. Dalam foto itu, terlihat Sarah Idan, ratu kecantikan dari Irak dan Adar Gandelsman ratu kecantikan dari Israel foto bersama. Mereka berdua mewakili negara masing-masing dalam kontes Miss Universe di Las Vegas, Amerika Serikat,
Awalnya, ratu kecantikan tersebut untuk mempromosikan kedamaian dan cinta kasih, akan tetapi tanggapan dari masyarakat berbeda. Aksi selfie nya yang dilakukan ratu kecantikan Miss Irak dengan Miss Israel ternyata berbuntut panjang. Ulahnya menimbulkan kemarahan di Baghdad.
Tak heran, masyarakat Irak tak menyukai aksi Miss Idan tersebut. Malahan, keluarganya terpaksa melarikan diri dan menyelamatkan diri dalam ketakutan karena persekusi yang begitu hebat.
ADVERTISEMENT
Dilansir Telegraph, Sabtu (16/12), Miss Gandelsman mengatakan bahwa dia tetap berhubungan dengan Miss Idan dan mengetahui bahwa keluarganya telah melarikan diri dari negara mereka dalam menghadapi reaksi balik tersebut, serta kritik atas sebuah foto dirinya.
"Karena takut, mereka meninggalkan Irak setidaknya sampai situasinya tenang. Orang-orang mengancamnya dan keluarganya. Mereka meminta foto itu dihapus, kalau tidak mereka akan menghapus gelar Miss Irak dan akan membunuhnya" ujar Miss Gandelsman.
Sebagai tanggapan, Miss Idan membuat pernyataan dalam foto itu bahwa ia berharap suatu hari nanti akan ada kedamaian antara dua agama (Yahudi dan Islam), sehingga anak-cucu mereka tak perlu lagi berperang. Menurut dia, foto itu tak berarti ia mendukung pemerintah Israel atau kebijakannya terhadap negara-negara Arab.
ADVERTISEMENT
"Saya meminta maaf kepada semua orang yang melihatnya sebagai penghinaan terhadap Palestina. Bukan itu tujuannya," ujar Idan.
Idan sebelumnya mencoba membela diri dalam menghadapi kemarahan Arab atas foto tersebut.
"Unggahan ini tidak berarti bahwa saya mendukung pemerintah Israel dan tidak berarti bahwa saya menerima kebijakan mereka terhadap dunia Arab." ujarnya.
Irak tidak pernah mengakui Israel dan sekitar 120.000 orang Yahudi Irak dipaksa keluar negeri setelah tahun 1948 ketika Irak mulai mengeluarkan undang-undang anti-Yahudi yang keras sebagai tanggapan atas penciptaan Israel.