Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sempat Ditunda, Film Pesantren Akan Tayang di Bioskop 17 November 2022
15 November 2022 16:20 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Setelah sempat tertunda penayangannya di bulan Agustus lalu, film Pesantren akan tayang pada 17 November mendatang. Film dokumenter karya sutradara Shalahuddin Siregar dan Lola Amaria Production ini awalnya akan tayang di lima kota pertama, yaitu, Jakarta, Bogor, Bekasi, Cirebon, dan Garut.
ADVERTISEMENT
Film ini mengangkat kisah tentang bagaimana kehidupan dalam pesantren yang belakangan kerap mendapat stigma buruk dari masyarakat sebagai tempat pendidikan radikalisme dan sarang teroris. Film Pesantren menggambarkan seutuhnya kehidupan para santri di pesantren tempat mereka menimba ilmu.
Dari stigma buruk pesantren sebagai sarang teroris, Lola pun tergerak untuk membantu mendistribusikan film Pesantren agar bisa ditonton lebih banyak orang dan memberi pencerahan bahwa pesantren yang sesungguhnya adalah lembaga pendidikan yang baik, jauh dari stigma buruk tersebut.
Meski sempat sedih film ini ditunda penayangannya, Lola kini bangga karena film akan tayang di bioskop demi menyiarkan kebaikan kehidupan pesantren kepada masyarakat luas.
“Niat kita dari awal adalah bagaimana pesan di film Pesantren ini sampai ke masyarakat yang lebih luas. Karena itu, dari tiga layar ini kami harapkan penontonnya bagus dan akan terus bertambah,” kata Lola Amaria, dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Selasa (15/11).
ADVERTISEMENT
Lola juga mengatakan bahwa sebagian anak didik di pesantren sudah menonton film tersebut saat tim produksi melakukan tur di 10 pesantren pada bulan puasa lalu.
"Meski belum semua pesantren, namun secara keseluruhan sudah menyaksikan film ini dan mendapat apresiasi yang sangat baik. Melalui penayangan di bioskop, kita harapkan masyarakat luas juga bisa menyaksikannya dan mengambil dengan baik pesan di film ini,” sambung Lola.
Film Pesantren adalah usaha untuk mencari tahu tentang bagaimana kehidupan para santri di pesantren melalui kisah dua santri dan guru muda di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, sebuah pesantren terbesar dengan 2 ribu santri di Cirebon, Jawa Barat. Pondok pesantren ini adalah pesantren tradisional pada umumnya, tetapi istimewa karena dipimpin oleh perempuan.
ADVERTISEMENT
Shalahuddin Siregar, sutradara dan produser film mengatakan, dirinya tak hanya ingin membuat film yang menjelaskan apa itu pesantren, tetapi ingin melihat lebih dalam hal yang jarang dibahas di luar.
“Karena itulah film ini fokus pada bagaimana Islam dari sudut pandang perempuan,” kata Shalahuddin Siregar.
Menurut Shalahuddin, karyanya itu bukan merupakan film agama. Film yang dalam Bahasa Inggris berjudul A Boarding School ini menceritakan ada anak mau masuk SMP tapi tak mampu bayar biaya seragam. "Makanya orang tuanya mengirimnya masuk ke pesantren,” katanya.
Produksi film Pesantren sempat berhenti di tengah jalan karena kesulitan pendanaan. Film ini akhirnya bisa selesai pada 2019 setelah mendapatkan dukungan dari In-Docs, Steps International, Kedutaan Denmark di Jakarta, Talents Tokyo, serta dua stasiun TV internasional—NHK dan Al Jazeera Documentary Channel.
Film ini diputar pertama kali di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) pada 2019. IDFA adalah festival dokumenter paling bergengsi dan terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Film Pesantren terpilih dari sekitar 3 ribu film di dalam program di Luminous, program yang menurut IDFA adalah film-film yang mampu menenggelamkan para penontonnya dalam pengalaman sinematik: digerakkan oleh tokoh, cerita, maupun pembuat film.