Sempat Kena Serangan Jantung, Kondisi Suami Nani Wijaya Mulai Membaik

16 September 2017 10:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nani Wijaya dan Ajip Rosidi  (Foto: Sari Kusuma Dewi dan Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Nani Wijaya dan Ajip Rosidi (Foto: Sari Kusuma Dewi dan Wikipedia)
ADVERTISEMENT
Beberapa hari lalu, suami aktris senior Nani Wijaya, Ajip Rosidi, dilarikan ke rumah sakit karena serangan jantung. Sastrawan berusia 79 tahun itu saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
"Saya masih dirawat di rumah sakit. Saya kena serangan, saat ini sudah lebih baik," ungkapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Ajip belum bisa banyak bicara karena mengenai kondisi penyakitnya. Saat ini dia dianjurkan untuk banyak beristirahat sambil mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Nani dan Ajip resmi menjadi sepasang suami istri setelah proses ijab kabul di Masjid Agung Sang Cipta Rasa Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (16/4).
Proses pernikahan mereka berlangsung sederhana, dan hanya dihadiri keluarga serta kerabat dekat. Saksi pernikahan yaitu Sultan sepuh Pangeran Arif Natadiningrat dan mantan Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah.
Nani Wijaya (kiri), artis Indonesia. (Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nani Wijaya (kiri), artis Indonesia. (Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan)
Ajip mengenal Nani Wijaya sudah lama. Mendiang suami Nani, Misbach Yusa Biran adalah kawan Ajip sesama seniman. Suami Nani meninggal pada 2012, sementara istri Ajib dipanggil ke hadapan Yang Maha Kuasa pada 2014.
ADVERTISEMENT
Mereka kembali bertemu pada akhir tahun lalu.
"Waktu kira-kira tahun lalu (2016), bulan Oktober atau November ya, sekitar itulah saya sering ke Jakarta, harus ke rumah sakit dan lain-lain. Kemudian ketemu Nani dan kami saling berbincang," kata Ajip.
Setelah beberapa kali dan sering berbincang, Ajip dan Nani menemukan kecocokan. Mereka juga sama-sama membutuhkan teman untuk saling berbagi.
"Kami merasa masing-masing dari kami itu butuh kawan. Ya, hidup sehari-hari di rumah gitu. Jadi akhirnya kami sepakat untuk ke pernikahan," ujar Ajip