Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sempat Menyerah saat Tesis, Tamara Geraldine Lulus S2 Teologi di Usia 49 Tahun
11 September 2023 18:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Presenter kondang bahkan tak menyangka bisa lulus bersama anak dan suaminya. Apalagi keputusannya untuk melanjutkan S2 juga karena dorongan sang suami, Paul Tuanakotta
"Saya enggak terpikir Tuhan bisa kasih saya lulus sama suami dan anak dengan predikat yang sama pula. Suami sama anak saya, kan, memang pintar, ya, mereka senang sekolah. Jadi, waktu saya selesai skripsi S1, suami tahu kalau saya hanya bisa disiplin diri saat kembali ke sekolah. Jadi dia yang menjerumuskan saya ke S2," ungkap Tamara Geraldine.
Tamara pun mengenang perjuangannya saat menyelesaikan pendidikan S2. Ia mengaku sempat ingin menyerah saat mengerjakan tesis. Namun, dukungan yang diberikan kepadanya, termasuk dari dosen pembimbing membuatnya kembali semangat hingga akhirnya ia bisa menyelesaikan pendidikan S2 di usia 49 tahun.
ADVERTISEMENT
"Sempat nyerah mau ikut gelombang kedua, tapi kata Prof. Andreas, enggak boleh. Dia bilang ini sudah setengah jalan harus lanjut. Memang saya banyak didorong, dibantu oleh banyak pihak sampai hari ini," ujar Tamara dengan mata berkaca-kaca.
Meski sempat menyerah, Tamara bersyukur bahwa nilai-nilai yang diraihnya terbilang sangat baik. Hal ini membuat dirinya tak henti-henti mengucap syukur.
"Nilai saya hanya beda 0,1 dari yang terbaik. Yang terbaik itu adalah Kepala Divisi Pengajaran di Gereja, Gembala Gereja, beliau itu suka sekolah. Nah, saya ini nomor duanya mantan 'keong mas', pemalas sekolah, itu beda 0,1 kalau bukan (karena) Tuhan. Tuhan dahsyat luar biasa," ujarnya.
Kini, setelah menuai pencapaian terbaik dalam pendidikan S2, Tamara pun berencana untuk melanjutkan S3. Lagi-lagi ini cara sang suami agar Tamara bisa tetap disiplin.
ADVERTISEMENT
"Memang saya berproses, saya lebih disiplin, jadi sekarang saya lulus S2, nanti saya dijerumusin lagi sekolah doktoral bareng sama dia (suami). Tapi saya jalani saja nikmati prosesnya. Saya yakin saya bisa, nangis sebentar tapi akan berlalu, prestasinya abadi," tutup Tamara.