Sempat Pendarahan, Rachel Maryam Bersyukur Dapat Kesempatan untuk Merawat Anak

9 Oktober 2020 22:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Rachel Maryam. Foto: Ig @rachelmaryams
zoom-in-whitePerbesar
Rachel Maryam. Foto: Ig @rachelmaryams
ADVERTISEMENT
Artis Rachel Maryam sempat mengalami pendarahan usai melahirkan Muhammad Eijaz Mata Air, buah hatinya dari pernikahan dengan Edwin Aprihandono. Ia melahirkan lewat operasi caesar.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan terbaru di akun Instagramnya, Rachel menyampaikan ucapan syukur karena telah diberikan kepercayaan untuk memiliki buah hati. Ia juga mengumumkan mengenai anak lelakinya yang lahir pada 2 Oktober lalu dengan berat 3.780 gram dan tinggi 50 sentimeter.
“Alhamdullillah wa syukurillah ya Allah, terima kasih telah memberikan amanah yang sungguh amat indah ini,” tulis Rachel, Jumat (9/10).
Rachel Maryam. Foto: Instagram @rachelmaryams
Rachel Maryam Bersyukur Diberi Kesempatan untuk Merawat Anak
Selain itu, Rachel Maryam juga bersyukur karena masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk bisa merawat buah hatinya.
Setelah melahirkan, perempuan 40 tahun itu harus ikhlas terpisah dengan buah hatinya selama empat hari. Hal itu lantaran ia harus menjalani perawatan intensif akibat pendarahan usai operasi caesar.
ADVERTISEMENT
“Namun semua ada hikmah dan indah pada waktunya. Terima kasih ya Allah masih memberikanku kesempatan untuk mencintai dan merawat anak ini,” tulis Rachel.
Rachel menyampaikan rasa terima kasih kepada Tuhan karena telah memberikan seorang suami seperti Edwin Aprihandono.
“Terima kasih telah memberiku seorang suami yang hadir sebagai bapak yang lembut untuk anaknya ketika ibunya tak kuasa ada. Terima kasih ya Allah, sungguh Engkaulah sebaik-baiknya pembuat rencana,” tulis Rachel.
Sebelumnya, Edwin sempat menceritakan mengenai kondisi Rachel Maryam usai melahirkan. Ia bilang Rachel harus kembali menjalani operasi imbas mengalami komplikasi yang menyebabkan pendarahan. Operasi itu dilakukan untuk menghentikan penyebab pendarahan.
“Dan diputuskan agar Rachel diangkat rahimnya,” kata Edwin.
ADVERTISEMENT
Edwin mengatakan kondisi Rachel sempat menurun karena kehilangan banyak darah. Rachel saat itu juga memerlukan banyak transfusi darah.
“Untuk kenyamanan pasien, maka dokter memutuskan agar Rachel ‘ditidurkan’ atau dibuat ‘tidak sadar’ selama dua hari dari total empat hari Rachel dirawat di ICU,” ucap Edwin.