Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Semua yang Perlu Kamu Tahu tentang ‘Narcos: Mexico’
16 November 2018 15:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah tiga musim Pablo Escobar mendominasi serial ‘Narcos’, kini Netflix mengeluarkan musim terbaru yang berlatar di Meksiko. Serial 10 episode yang dibintangi Diego Luna dan Michael Pena ini akan tayang Jumat, (16/11).
ADVERTISEMENT
Sebelum kamu nonton, simak beberapa hal menarik tentang produksi ‘Narcos: Mexico ’.
Sinopsis
‘Narcos: Mexico’ akan mengeksplorasi akar cerita dari peperangan modern terhadap narkoba, dimulai ketika para gembong narkoba di Meksiko belum terorganisir secara sistematis dan masih bergerak sendiri-sendiri di era 1980-an. Kita akan diperkenalkan dengan sosok Félix Gallardo (Diego Luna), mantan polisi yang bermimpi membangun kerajaan dari perdagangan narkoba.
Dalam perjalanannya, Felix menjadi buruan Kiki Camarena (Michael Pena), agen Drug Enforcement Administration (DEA) yang agresif dan tak kenal takut.
Isu Besar yang diangkat
Eksekutif Produser Eric Newman mengatakan bahwa cerita ’Narcos’ lebih luas dan kompleks dari kehidupan tokoh utama yang diangkat. Tetapi, penggerak plot diambil dari angle tokoh berpengaruh seperti Pablo Escobar dan Felix Gallardo.
“Show ini tentang drugs, enggak pernah tentang sosok seseorang atau tempat. Tapi tentang ekonomi global yang menggabungkan kita. Kita semua bagian dari perdagangan narkoba. Anda bisa menemukan kokain di Hong Kong, Singapura, meskipun faktanya (pemerintah) mereka sangat keras. Di Las Vegas, Nevada, Tokyo, Paris, Alaska, semua ada kokain,” kata Eric.
ADVERTISEMENT
“Di AS, makin parah setiap harinya. Bukannya merawatnya seperti krisis kesehatan, kita terus memilih untuk pendekatan hukum, dan menangkap pemakai narkoba dan menaruhnya di penjara. Selama masih ada demand, selalu ada supply.”
Sudut Pandang Karakter
Diego Luna sebagai Felix Gallardo:
“Bukan stereotype seperti bandar narkoba kebanyakan, berbeda dari cerita-cerita sebelumnya. Orang ini lebih seperti businessman. Satu langkah di depan dari orang lain. Lihat kesempatan, menciptakan sistem.”
“Ini bukan hitam dan putih. Ini cerita yang hidup di area abu-abu. Untuk membangun kerajaan kamu harus punya koneksi ke pemerintahan, ke polisi, ke penjaga perbatasan dan pasar. Dari luar mungkin kamu melihat cerita yang berada di Meksiko, tapi ini bukan cerita tentang Meksiko . Isu terbesar di dunia yang melibatkan kita semua. Sebuah keputusan dari Eropa bisa berdampak pada kehidupan seseorang di Amerika Selatan.”
ADVERTISEMENT
Michael Pena sebagai Agen DEA Kiki Camarena:
“Dia sangat fokus apa yang dia lakukan. Dia bersedia menyerahkan hidupnya untuk sesuatu yang dia lakukan. Aku selalu membaca skenarionya sebelum aku tidur, memahaminya secara keseluruhan dibanding sekadar dialog.”
“Aku juga kurang tahu apakah Kiki mau menegakkan keadilan, atau hanya ingin menangkap orang jahat.”
Tantangan di Lokasi Syuting
Menurut Eric Newman, Meksiko sangat berbeda dengan Kolombia di banyak hal. Tetapi dalam konteks produksi, Meksiko sangat besar. Mirip Amerika Serikat.
“Kalau kamu mau menemukan lokasi gurun, kamu harus ke sisi sebelah sini di Meksiko, kalau kamu mau menemukan hutan harus ke sana, kalau kamu mau menemukan lautan, ke tempat lain yang berbeda. Di Kolombia, kita bisa menemukan hampir semua tempat di satu area. Jadi secara logistik, di Meksiko sangat menantang,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Tapi aku pikir ini adalah musim terbaik kami. Kami sangat puas dengan shownya. Untuk para filmmaker, ini sangat menantang karena kita harus mengulang dari awal untuk tiap musim.”
Tentang Tragedi di Awal Produksi
Selain tantangan logistik, produksi ‘Narcos: Mexico ’ sempat mengalami hambatan di awal syuting. Salah satu kru tewas ketika berada di Meksiko untuk cek lokasi. Menurut Eric Newman, tragedi itu murni tindak kriminal.
“Bukan karena trafficking, kata polisi. Hanya berada di tempat yang salah di waktu yang salah. Kita langsung mengubah sistem keamanan. Tapi setelah itu kami tak mengalami masalah. Kita tak pernah terima peringatan atau ancaman dari kartel atau polisi kotor.”