Sepak Terjang Teuku Wisnu Buka Usaha Toko Oleh-oleh

25 Juli 2017 15:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teuku Wisnu (Foto: Instagram/@teukuwisnu)
zoom-in-whitePerbesar
Teuku Wisnu (Foto: Instagram/@teukuwisnu)
ADVERTISEMENT
Setelah memutuskan untuk mengurangi pekerjaan sebagai aktor, Teuku Wisnu banting setir menjadi seorang pedagang. Jika kalian tidak tahu, Wisnu membuka toko oleh-oleh di kota Malang bernama Malang Strudel. Ini merupakan bisnis Wisnu yang paling sukses daripada sebelum-sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Saat menyambangi kantor kumparan (kumparan.com), aktor berusia 32 tahun itu bercerita asal-muasal berdirinya Malang Strudel itu. Saat itu, ia sedang jalan-jalan ke Malang bersama teman-temannya. Wisnu berpikir bahwa Malang sangat potensial dengan tempat wisatanya yang sangat beragam. Pergi liburan menjadi kurang lengkap jika belum membeli oleh-oleh.
Dari buah pemikiran itulah akhirnya Wisnu mencoba untuk buka usaha oleh-oleh di Malang. Tentu saja dengan mengusung konsep yang belum pernah digunakan oleh usaha lain. Selain bergerak di media sosial, Malang Strudel juga memasukkan unsur dunia hiburan di dalamnya.
"Tapi memang ada satu konsep baru yang kita taruh di situ, yaitu usaha oleh-oleh kekinian dan memakai brand ambassador artis. Alhamdulillah usaha oleh-oleh pertama yang menggunakan artis waktu itu kita garap. Waktu itu brand ambassadornya adalah saya," ucapnya diikuti tawa kecil.
ADVERTISEMENT
Awal membuka Malang Strudel, suami Shireen Sungkar ini mengaku tidak membutuhkan modal yang begitu besar. Itu terlihat dari tokonya yang kecil saat awal baru dibuka. Namun, setelah berjalan sekitar 9 bulan, toko oleh-oleh Wisnu semakin diminati pembeli.
"Setelah berjalan berapa bulan, 8 menuju 9 bulan, udah buka outlet yang kedua, buka lagi yang ketiga. Sampai kita punya sekitar 6 cabang di Malang. Alhamdulillah diterima dengan baik sama warga Malang," katanya.
Saat masih menggeluti dunia hiburan sebagai pemain sinetron, Wisnu memang sudah memiliki cita-cita sebagai pengusaha dan pedagang. Tak sedikit usahanya yang merugi dengan modal yang lumayan besar. Namun kegagalannya ini ia anggap sebagai pelajaran yang mesti dipetik hikmahnya.
ADVERTISEMENT
"Menurut orang-orang yang sudah duluan terjun di dunia bisnis bilang bahwa itu adalah sekolahnya. Uang modal yang enggak balik itu adalah uang sekolahnya. Saya melihat ketika saya rugi, usahanya enggak jalan dengan baik, (padahal) modal ada, semangat ada, niat ada, tapi yang enggak ada ilmunya. Jadi action aja," jelasnya.
Berkaca dengan pengalamannya gagal membangun bisnis, akhirnya ayah dua anak ini menyadari bahwa berbisnis pun membutuhkan ilmu. Akhirnya ia memilih untuk mengikuti sebuah seminar. Bukan seminar motivasi, melainkan seminar yang mengajarinya hal-hal teknis dalam berbisnis.
"Ikut seminar yang emang lebih fokus ke perkembangan bisnis, bukan seminar motivasi tapi seminar yang punya ilmu. Seminar motivasi juga ada ilmu tapi kita butuh yang benar-benar teknis untuk bisnis. Akhirnya ketemu sama beberapa guru bisnis dan minta diajarin dan minta beliau jadi mentor saya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain membuka bisnis busana muslim, membuka toko oleh-oleh pun menjadi pilihannya. Katanya, usahanya ini merupakan bisnis yang sederhana dan tidak membutuhkan modal yang besar.
Selain itu, salah satu motivasinya untuk membuka usaha adalah karena Nabi Muhammad SAW juga salah satu pedagang. Wisnu pun tergerak untuk mencontoh idolanya tersebut.
"Di situ saya lihat kenapa saya nggak contohin Nabi Muhammad. Di satu sisi, saya seperti mengikuti sunnahnya nabi," katanya.
Namun, yang benar-benar menjadi penggerak Wisnu untuk meninggalkan dunia hiburan dan lebih memilih untuk berkecimpung di dunia bisnis adalah keluarganya. Ia tidak ingin waktunya tersita banyak hanya untuk mencari nafkah sebagai seorang aktor. Pemain sinetron 'Cinta Fitri' ini sangat menghargai waktu dan ingin menggunakannya untuk lebih dekat dengan kedua anaknya, Teuku Adam Al Fatih dan Cut Hawa Medina Al Fatih.
ADVERTISEMENT
Wisnu juga bercerita, saat ia sedang sibuk-sibuknya mengurus Malang Strudel dan jarang bertemu Adam, putranya itu sempat menjauh dari ayahnya. Hal itu membuat Wisnu bersedih.
"Waktu lagi sibuk-sibuknya ke Malang, pagi-pagi biasanya saya ajak jalan Adam. Waktu sudah jarang, tiba-tiba Adam melihat saya yang biasa aja. Ya sudah, memang butuh waktu. Saya coba lagi dan nggak bisa dibohongi, waktu kualitas sama anak itu penting banget," katanya menasehati.