Seringai Sempat Diminta Berhenti Tampil saat Manggung di Berdendang Bergoyang

Band Seringai. Foto: Instagram/seringai_official

Band Seringai menjadi salah satu penampil dalam festival musik Berdendang Bergoyang hari kedua, Sabtu (29/10) kemarin.

Band yang digawangi oleh Arian 13, Ricky Siahaan, Sammy Bramantyo, dan Edy Khemod ini mungkin menjadi penampil terakhir di festival musik tersebut, sebelum akhirnya Berdendang Bergoyang hari ke-3, Minggu (30/10) dibatalkan karena kelebihan kapasitas penonton yang tak sesuai permohonan izin.

Namun rupanya, Seringai juga nyaris batal menyelesaikan penampilannya di Berdendang Bergoyang lantaran diminta berhenti tampil di tengah-tengah acara. Hal ini diungkap oleh manajer Seringai, Wendi Putranto, dalam cuitannya di Twitter.

Band Seringai tampil di Berdendang Bergoyang. Foto: Instagram/seringai_official

Wendi mengatakan bahwa saat Seringai tengah menghibur para penonton di Bergelora Stage, pihaknya didatangi oleh beberapa panitia Berdendang Bergoyang yang meminta mereka berhenti tampil.

"Ketika @Seringai sedang manggung, tiba-tiba di tengah set ada tiga/empat orang panitia meminta kami berhenti dengan alasan instruksi dari kepolisian," tulis Wendi Putranto dikutip dari akun Twitter pribadinya, Senin (31/10).

Pihak Seringai pun keberatan menyudahi penampilan lantaran hal tersebut dilakukan secara mendadak tanpa ada koordinasi sejak awal. Alhasil, Wendi pun langsung mencak-mencak kepada orang-orang yang mengaku sebagai panitia tersebut.

"Tentu saja kami akan comply dengan peraturan/kondisi lapangan jika diberi tahu dulu sebelumnya, tapi TIDAK di saat band sedang manggung! F**k you! I won’t do what you tell me! Di setlist masih ada 3 lagu lagi dan monitor timer yang segede teleprompter tadinya masih 15 menit tiba-tiba berubah tinggal 2 menit. Walhasil beberapa panitia cewek/cowok itu saya “gonggong” dan “edukasi” 😆,' bebernya.

Perdebatan antara pihak Seringai dan panitia Berdendang Bergoyang tak membuat para personel Seringai berhenti bermain. Mereka tetap menyelesaikan penampilannya sampai akhir.

"Akhirnya Seringai tetap tampil sesuai durasi, 45 menit, padahal set time dimajukan lebih awal sejam tanpa pemberitahuan ke penonton sebelumnya. Belakangan kami baru tahu bahwa Bergelora Stage ternyata tidak punya Stage Manager," kata Wendi.

Wendi pun cukup menyayangkan sikap panitia Berdendang Bergoyang yang tak mau berkoordinasi dari pertama terkait instruksi polisi. Apalagi polisi telah mewajibkan festival Berdendang Bergoyang hari ke-2 ini selesai di pukul 22.00 WIB, mengingat kejadian hari pertama di mana penonton harus berdesak-desakan karena kelebihan kapasitas.

Wendi pun sempat membandingkan cara panitia Berdendang Bergoyang yang dianggap tak profesional dengan panitia acara festival Pestapora beberapa waktu lalu.

"Kalo saja ini diinformasikan sebelumnya kepada Road Manager pasti kami akan comply. Pengalaman set time Seringai maju lebih awal karena polisi terjadi juga belum lama ini di acara Pespor @kikiauliaucup. Tapi mereka info sebelumnya ke manajemen sejak pagi dan rutin mengupdate ke penonton via sosmed. Ini keren 👌✨," bebernya.

Di akhir cuitannya, Wendi berharap kejadian Berdendang Bergoyang Festival ini menjadi pelajaran bagi para pembuat acara musik ke depannya. Ia juga mengusulkan sebaiknya Indonesia sudah memiliki Komite Keselamatan Konser (KKK) yang bekerja dan punya standart public health & safety untuk event, sekaligus menilai kelayakan konser atau festival musik dengan ribuan penonton.

Sementara itu, melalui akun Instagram resminya, Seringai mengucapkan banyak terima kasih kepada para penonton yang tetap setia menyaksikan penampilan mereka hingga selesai di Berdendang Bergoyang.

"Semalam di @berdendangbergoyang. mungkin kami adalah band terakhir yang main di Berdendang Bergoyang 2022. lebih tepatnya, Menggeram Berheadbang! terima kasih sudah bersenang-senang bersama kami!" pungkas Seringai.