Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Setahun Tanpa Ibunda, Kalina Oktarani: Kangen Banget Pengin Ketemu
28 Maret 2023 18:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kata Kalina, meski sempat jarang bertemu, dirinya mengaku amat kehilangan sosok ibunda. Sebab, sebelumnya Kalina merasa masih bisa menemui sang ibunda kapan saja.
"Mama gue ada di situ, mama gue ada di rumahnya. Kapan pun aku butuh mama, ya dia ada. Kapan pun aku butuh ketemu, mama ada. Kapan pun aku mau telepon, mama ada. Kapan pun aku mau chat, mama bisa," ujar Kalina Oktarani di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Setahun kepergian sang ibunda, Kalina kian menyadari rasa kehilangan itu. Kini, ketika dilanda rindu, Kalina hanya bisa mendatangi makam sang ibunda dan mengirimkan doa. Pada saat berziarah, Kalina kerap meluapkan kesedihannya di makam sang ibunda.
"Kalau sekarang kayak ada beberapa minggu belakangan ini aku ngelihat, mau itu foto atau apa pun yang bikin aku teringat sama mama, itu yang bikin aku kangen banget," ujar Kalina.
ADVERTISEMENT
"Makanya kayak kemarin aku ziarah ke tempat mama, setelah aku doa, aku bilang, 'Ma, aku kangen banget sama mama. Kangen banget pengin ketemu. Banyak hal yang mau aku omongin'. Aku bilang gitu sama mama," tambahnya.
Lebih lanjut, Kalina mengenang kembali momen-momen kebersamaannya dengan sang ibunda. Ya, di momen-momen terakhir sang ibunda, Kalina memang selalu berkirim pesan satu sama lain.
"Kadang-kadang kirim WhatsApp, cuma kan mama itu sebal banget kalau aku ngirim yang sedih-sedih, 'Kenapa sih ngirimin mama yang sedih sedih?', 'Aku biar gak sedih sendirian ma'. Dengan momen kayak gitu yang bikin aku kangen banget," tutur Kalina.
Meski demikian, Kalina tak melupakan hubungannya dengan sang ibunda yang sempat renggang. Dia menekankan bahwa situasi itu dipicu provokasi dari pihak lain.
ADVERTISEMENT
"Gini lho, saat itu ada orang yang memprovokatori mama untuk bicara. Kita gak usah sebut nama tapi kalian semua tahu siapa dia. Saat itu mamaku orang sakit, rasa sensitifnya jauh berkali lipat daripada kita yang sehat," tandasnya.