Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ayahanda penyanyi Shelomita dan aktor Reuben Elishama, Didi Hadju, mengembuskan napas terakhir pada Senin (6/4) di RS Mitra Keluarga Bintaro, Tangerang. Jenazah Didi kemudian dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Shelomita mengatakan sang ayah divonis mengidap kanker prostat sejak 2017 lalu. Saat itu, penyakit almarhum masih dalam stadium rendah.
“Waktu itu stadiumnya masih 1 C, jadi kita juga tenanglah, masih enggak apa-apa. Dia juga masih oke. Kita ada pengobatan tiga bulan sekali disuntik,” ucap Shelomita ketika ditemui baru-baru ini.
Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada 2019, kondisi almarhum menurun. Rupanya, dokter melihat ginjal Didi juga mulai bermasalah. Hal ini imbas dari penyebaran kanker di tubuhnya.
“Dari situ mulai melemah. Fisioterapi, dia kayak kesusahan, tapi tetap masih bisa ngobrol. Ternyata seminggu terakhir ini ngomongnya sudah susah,” kenang Shelomita.
“Memang kanker prostatnya sudah ke tulang. Katanya memang ada di sini, ada di tenggorokan, tempat dia bicara,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Satu hari sebelum sang ayah berpulang, Shelomita sempat melakukan panggilan video bersama keluarga besarnya, termasuk sang ayah.
Ya, di tengah penyebaran virus Corona ini, mereka memang membatasi pertemuan dengan sang ayah, mengingat kondisi kesehatan almarhumah yang lemah.
Kata Shelomita, kala itu keluarga besar mereka ikut serta dalam panggilan video tersebut. Didi pun hanya tersenyum mendengarkan kisah dari anak dan cucunya.
“Terus sorenya, tensi papa turun, napasnya kesakitan, HB-nya rendah sekali. Enggak lama dia flatline, terus ternyata... Ya, menurut saya, alhamdulilahnya smooth saja. Menurut saya, orang yang punya kanker itu penuh penderitaan, sakit badannya, tapi dia enggak,” tuturnya.
Shelomita sekeluarga sudah mengikhlaskan kepergian sang ayah. Terlebih, sejak kanker yang diderita Didi memasuki stadium lanjut, dokter hanya meminta pihak keluarga untuk memperbaiki kualitas hidupnya.
ADVERTISEMENT
“Sebisa mungkin kualitas hidupnya diperbaiki, dia tenang, bahagia sama keluarganya,” ucapnya.
Saat sang ayah mengembuskan napas terakhirnya, Shelomita bersyukur tak melihat sang ayah dalam kondisi yang amat menderita atas penyakitnya.
“Jadi, ya, menurut saya, doa kita semua anak-anaknya alhamdulillah terkabul bahwa papa enggak menderita. Sampai dia meninggal, tuh, dia enggak menderita,” pungkas Shelomita.