Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sheryl Sheinafia Pikul Beban Berat Perankan Ratna
6 Maret 2017 14:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Penyanyi muda Sheryl Sheinafia dipilih untuk menggantikan posisi Yessi Gusman sebagai Ratna dalam film 'Galih & Ratna'. Saat ditemui di Gala Premiere film tersebut, Sheryl bercerita mengenai kesulitannya menjalani adegan sedih.
ADVERTISEMENT
Pelantun 'Kedua Kalinya' ini berujar bahwa untuk menjalani adegan di mana ia harus menangis, itu membuat energinya terkuras. Sheryl membutuhkan dua hari untuk memulihkan energinya karena hal itu mengingatkan ia akan masa-masa yang berat.
"Aku bayangin lagi dimarahin sama mama karena ada perkataan yang menyinggung mama. Aku suka sedih kalau ngebayangin respons dan wajah mama," ucap Sheryl.
"Kalau mama udah kayak gitu, suka diam, mata berkaca-kaca, terus cabut," sambungnya.
Untungnya, film ini tidak melulu soal kesedihan. Ia dengan lawan mainnya yang mengisi karakter Galih, yaitu Refal Hady, saling membantu Sheryl untuk menjalin chemistry yang pas sehingga muncul romantisme antara keduanya. Membangun chemistry pada keduanya dimulai dari hal terkecil, yakni mengobrol.
ADVERTISEMENT
"Kita sering ngobrol karena karakter Galih dan Ratna kuat di komunikasi. Sebisa mungkin tiap ketemu kita jauhin gadget di mana hal itu cukup jarang ditemui di era millenial ini," ucap Sheryl.
Ketika dipanggil untuk casting film arahan Lucky Kuswandi, perempuan berusia 20 tahun ini tidak terpikir untuk menolak tawaran ketika diterima untuk memerankan Ratna. Ia sempat merasakan beban untuk memerankan peran yang ikonik dari salah satu film legendaris Indonesia.
Sheryl pun merasakan perbedaan pembuatan film 'Galih & Ratna' dengan film pertamanya yang merupakan hasil karya Raditya Dika, berjudul 'Koala Kumal'. Pada film keduanya ini, beban yang dipikul Sheryl lebih berat karena dia pemain utama di film yang melegenda.
ADVERTISEMENT
"Dari judulnya aja udah membawa pressure buat aku sebagai orang baru. Ceritanya sangat ikonik. Kalau misalnya gagal peranin ini, wah bisa nggak dipanggil lagi main film," ucapnya sambil bercanda.
Maka, menonton film dan membaca bukunya adalah dua hal terpenting bagi Sheryl untuk memahami sejarah film 'Gita Cinta dari SMA'. Ia pun juga aktif bertanya kepada Lucky agar aktingnya sesuai dengan ekspektasi sang sutradara.
"Aku nanya ke Lucky tentang karakter Ratna versi baru ini harus seperti apa. Aku agak grogi kira-kira bakal gimana ya akting aku nanti, kan nggak mungkin sama (dengan Yessi Gusman)," ucapnya.