Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sindiran Keras Wanda Hamidah Diduga untuk Ahmad Dhani
27 Agustus 2018 17:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Dulu NU, dulu PKB, dulu pengagum Gus Dur dan Soekarno, dulu Laskar Cinta..sekarang wahabi dan penebar kebencian.. ketika panggung di musik sudah tidak ada, cari panggung di politik dengan segala cara.. sampai diusir dari kampungnya sendiri,” tulis Wanda.
Setelah dihubungi kumparan melalui sambungan telepon pada Senin (27/8), Wanda tak juga menyebutkan siapa orang yang ia maksud dalam sindirannya itu. "Diinterpretasiin sendiri saja," ucap Wanda Hamidah .
Ditemui di lokasi yang berbeda, pihak Dhani pun mengomentari terkait unggahan perempuan berusia 40 tahun itu. Bahkan, unggahan Wanda kembali diunggah ulang oleh Dhani di Instagram pribadinya.
“Belakangnya Hamidah. Saya gini, ya, kala saya mengomentari sesuatu itu, sesuatu yang paham, ya. Kalau yang ngomentari enggak paham, saya capai juga jelasinnya,” kata Dhani ketika ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Dhani menambahkan, orang yang menuduhnya sebagai Wahabi merupakan orang yang dungu dan tidak punya nalar. Hal tersebut karena yang menyebut dirinya Wahabi tak pernah mengonfirmasi secara langsung kepada dirinya.
"Artis tersebut menuduh saya sekarang Wahabi. Berarti ini kan dungu. Ini suatu statement yang menganggap saya Wahabi itu statement yang dungu," tutur pria berusia 46 tahun itu.
Sementara, ketika Wanda mengetahui tanggapan Dhani tersebut, menurutnya tak masalah karena setiap orang berhak untuk mengutarakan pendapatnya masing-masing.
"Ya enggak apa-apa silakan saja kan berhak untuk masing-masing punya opini. Saya kan berhak beropini, ya jangan GR juga. Yang baca juga jangan GR juga ya kan. Kalau merasa ya syukur, enggak merasa juga ya sudah," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Mantan suami Maia Estianty itu memang pada Minggu (26/8) kemarin sebenarnya berniat untuk menghadiri acara gerakan #2019GantiPresiden. Namun, hal tersebut tak terealisasikan lantaran ia diadang oleh ratusan massa yang berada di depan Hotel Majapatih, Surabaya.
Dhani dilarang oleh polisi untuk meninggalkan hotel. Sehingga, dirinya tidak bisa menghadiri acara tersebut. Akhirnya, massa #2019GantiPresiden batal mengadakan deklarasi.