Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 15 Hadir di Program Ramadhan Penuh Cinta SCTV

Jumpa pers program ramadhan SCTV. Foto: Arnellia Anindya/kumparan

SCTV akan menghadirkan program spesial bertajuk Ramadhan Penuh Cinta dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1443 H.

“Ramadhan 2022 ini kami akan terus berusaha menampilkan sesuatu yang spesial, karena bagi kita umat muslim, bulan Ramadhan merupakan bulan yang spesial,” ujar Banardi Rachmad, Deputy Director Programming SCTV, dalam press conference virtual, Selasa (22/3).

Banardi menuturkan, SCTV telah mempersiapkan berbagai program tayangan serial drama televisi, salah satunya sinetron religi Para Pencari Tuhan.

“Kami menyiapkan program yang spesial, tentunya kita terus menghadirkan Para Pencari Tuhan, karena itu adalah ikon dari program kita di Ramadhan,” ujar Banardi.

Jumpa pers program ramadhan SCTV. Foto: Arnellia Anindya/kumparan

Kendati demikian, tak hanya sinetron Para Pencari Tuhan, Banardi menyebutkan akan ada program baru bersifat drama reality, religi, dan berita khusus suasana Ramadhan.

“Namun, kita juga ingin menampilkan yang baru. Tidak hanya sinetron-sinetron saja, tapi juga ada berbagai macam variasi. Ada drama reality, membaca Al-Quran, kemudian ada program berita, dan seterusnya,” tutur Banardi.

Ia juga menambahkan, drama yang dimaksudnya dibagi lagi menjadi dua tipe.

“Dari sisi drama pun juga dibagi jadi dua, ada yang docudrama dan ada yang reality, jadi betul-betul kita spesial,” tambahnya.

Tayangan Spesial Ramadhan Penuh Cinta SCTV

Program khusus edisi Ramadhan 1443 H yang akan segera ditayangkan di kanal SCTV terbagi menjadi dua jenis, yaitu program drama dan non-drama.

Tayangan drama, atau sinetron khusus edisi Ramadhan antara lain Para Pencari Tuhan Jilid 15 yang bertajuk “Ke Surga Yuk”, Trio Gabut Kursus Iman, dan Pelangi Untuk Nirmala.

Jumpa pers program ramadhan SCTV. Foto: Arnellia Anindya/kumparan

Dalam kesempatan yang sama, Deddy Mizwar selaku direktur rumah produksi Demi Gisela Citra Sinema (DGCS) yang menggarap sinetron Para Pencari Tuhan mengatakan bahwa sinetron Para pencari Tuhan digarap menggunakan standar film dari sisi visual, hingga teknis produksinya.

“Para Pencari Tuhan dari segi visualnya menggunakan standar film, lensanya kita pakai lensa untuk film, editing dan colour grading kita pakai standar film,” ujar Deddy yang juga merupakan pemain tetap sinetron religi tersebut.

Selain itu, akan tayang juga serial TV bergenre komedi bertajuk Trio Gabut Kursus Iman. Dibintangi oleh Billy Syahputra, Ge Pamungkas, dan Qausar Harta Yudana, sinetron ini akan menjadi salah satu program hiburan di tengah bulan Ramadhan.

"Sangat terhormat bagi saya pribadi dan mewakili teman-teman di Sinetron Trio Gabut. Saya sangat senang sekali, sangat excited, dan sangat bahagia bisa bergabung di sini. Karena, orang-orangnya baik banget, di lokasi enak banget, perannya juga aku banget," kata Billy Syahputra dalam kesempatan yang sama.

Presenter Billy Syahputra saat ditemui dikawasan Tendean, Jakarta, Rabu, (4/12/2019). Foto: Dok. Ronny

Adik dari mendiang Olga Syahputra ini juga sempat berseloroh terkait pemain yang menjadi lawan mainnya.

"Pemainnya juga seru, tapi aku bete sama salah satu pemain, Syahnaz Sadiqah. Kenapa harus Syahnaz? Kan bisa Ariel Tatum," candanya.

Sinetron Trio Gabut Kursus Iman menceritakan kisah 3 sahabat yang mendadak jadi buronan karena dituduh jadi dokter sunat gadungan dan menculik anak bos preman, bernama Selfi. Mereka pun mencoba menyelamatkan diri dengan menjadi santri dadakan di sebuah pesantren.

Dalam kisahnya, mereka justru mendalami ilmu agama islam dalam pesantren tersebut. Kisah mereka tak hanya tentang ilmu agama, namun juga dibumbui kisah cinta, juga cerita lucu didalamnya.

Selain program drama, SCTV juga menghadirkan program non-drama. Antara lain, Mukjizat Sedekah Subuh, Rumahku Istanaku, 30 Hari 30 Juz, Galeri Ramadhan, Mengetuk Pintu Hati, dan Mutiara Hati. Ada pun program Mutiara Hati merupakan program tausiah yang diisi oleh Prof. Muhammad Quraish Shihab dan ditayangkan sesaat sebelum azan Subuh, Zuhur, dan Asar.

Reporter: Arnellia Anindya