Sisitipsi Dedikasikan Album Ketiga Untuk Ismail Marzuki

19 Februari 2023 15:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sisitipsi. Foto: Instagram/@sisitipsi
zoom-in-whitePerbesar
Sisitipsi. Foto: Instagram/@sisitipsi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Grup band Sisitipsi baru saja merilis album terbaru berjudul Kenangan Bang Maing. Album ketiga mereka ini, didedikasikan untuk komponis besar Tanah Air, Ismail Marzuki.
ADVERTISEMENT
Ya, di album tersebut, grup beranggotakan Adit (drum), Rian (gitar), Eka (bass), Amor (trombone), Angga (keyboard), dan Fauzan Lubis (vokal), membawakan sederet tembang karya Ismail Marzuki.
Ada delapan lagu Ismail Marzuki yang kembali diaransemen oleh Sisitipsi. Di antaranya ialah Rindu Lukisan, Juwita Malam, Aryati, Kopral Jono, Selendang Sutera, Sepasang Mata Bola, Sabda Alam, Rayuan Pulau Kelapa.
Fauzan sang vokalis mengatakan bahwa lagu tersebut berawal dari kebuntuan mereka dalam mencari materi baru. Namun, di momen berdekatan mereka justru mendapat kesempatan membawakan ulang karya musisi yang punya sapaan Bang Maing itu.
Vokalis Sisitipsi, Muhammad Fauzan. Foto: Instagram/@ohmyjons
"Ceritanya lucu awalnya kita lagi gak tau dengan proses materi lagu kita awalnya, kita mendapatkan tawaran ini dan itu menjadi keberkahan dari Tuhan," tutur Fauzan, di kawasan Bintaro, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya tawaran itu, Sisitipsi akhirnya memilih untuk mengesampingkan materi mereka. Untuk kemudian merampungkan album tersebut terlebih dahulu.
"Kita merasa sangat terhormat untuk bisa mewakili musisi yang bisa dikatakan market kita di generasi muda," ujarnya.
Dalam proses penggarapan album tersebut, Sisitipsi didukung oleh Endah n Rhesa. Kendati demikian, Fauzan juga menegaskan bahwa sentuhan Sisitipsi tak menghilangkan kesakralan karya Ismail Marzuki.
Sisitipsi rilis album Kenangan Bang Maing. Foto: Dok. Istimewa
"Perbedaannya kita membawa pola Sisitipsi juga ke album ini, mungkin ada similiar juga," ujar Fauzan.
"Karena Sisitipsi sendiri rules-nya itu di musik Indonesia tahun 50 sampai 70, di mana tahun itu mendiang Ismail Marzuki berjaya," tambahnya.
Fauzan sadar betul bahwa bukan hal yang mudah untuk membawakan ulang karya-karya sang maestro. Namun, dia berharap agar album tersebut bisa diterima oleh para pendengar musik tanah air.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah merasa akrab dengan mendiang, bukan kita aja (berharap), tapi semua bisa akrab dengan materi ini. Kalau bisa akan terus berputar karya-karyanya dan bisa menjadi comeback musisi Tanah Air," pungkasnya.